WHO Perbarui Status Cacar Monyet, Tak Ada Lagi Negara Endemik

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Minggu, 19/06/2022 18:45 WIB
Foto: Ilustrasi cacar monyet (LightRocket via Gett/SOPA Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik untuk penyakit cacar monyet. 

Sampai beberapa bulan terakhir, cacar monyet umumnya hanya terjadi di Afrika Barat dan Tengah, tetapi sekarang telah menyebar di beberapa benua.

"Kami menghapus perbedaan antara negara endemik dan non-endemik... untuk mencerminkan tanggapan terpadu yang diperlukan," kata WHO dalam pembaruan situasi wabah tertanggal 17 Juni tetapi dikirim ke media pada hari Sabtu.


Sebelumnya, WHO mengatakan tengah bekerja sama dengan ahli untuk mengubah nama penyakit cacar monyet (monkeypox). Penggantian nama ini untuk menghindari stigma dan rasisme seputar nama virus penyakit tersebut.

Keputusan WHO tersebut muncul kurang dari seminggu setelah 30 ilmuwan internasional menulis laporan mengenai segera perlunya untuk menggunakan nama yang tidak bersifat diskriminatif dan tidak memberikan stigma berkenaan dengan virus cacar monyet.

Antara 1 Januari dan 15 Juni, terdapat 2.103 kasus yang dikonfirmasi, kemungkinan kasus dan satu kematian telah dilaporkan ke WHO di 42 negara.

Badan kesehatan PBB yang berbasis di Jenewa akan mengadakan pertemuan darurat pada 23 Juni untuk menentukan apakah akan mengklasifikasikan wabah cacar monyet global sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Penunjukan itu adalah alarm tertinggi yang bisa dibunyikan oleh badan PBB tersebut.

Mayoritas, yakni 84 persen, dari kasus yang dikonfirmasi berasal dari kawasan Eropa, diikuti oleh Amerika, Afrika, kawasan Mediterania Timur, dan kawasan Pasifik Barat. WHO percaya jumlah kasus sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Gejala awal cacar monyet yang normal termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bahwa kasus saat ini tidak selalu menunjukkan gejala seperti flu, dan ruam terkadang terbatas pada area tertentu.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia