
Parah! Cuma 6% PRT yang Miliki Akses ke Perlindungan Sosial

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan terbaru dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengungkap bahwa hanya 6 persen dari pekerja rumah tangga (PRT) di seluruh dunia yang memiliki akses ke perlindungan sosial. Laporan itu dirilis ILO untuk memeringati Hari Pekerja Rumah Tangga Internasional yang diperingati pada 16 Juni kemarin.
Badan PBB tersebut juga menyebut bahwa 94 persen PRT kekurangan akses ke berbagai perlindungan yang mencakup tunjangan perawatan medis, sakit, pengangguran, usia tua, kecelakaan kerja, keluarga, bersalin, cacat, dan ahli waris.
"Terlepas dari kontribusi vital mereka kepada masyarakat, mendukung rumah tangga untuk kebutuhan dan perawatan paling pribadi, sebagian besar dari 75,6 juta pekerja rumah tangga di dunia menghadapi berbagai hambatan untuk mendapat cakupan hukum dan akses efektif ke jaminan sosial," demikian bunyi laporan tersebut.
Karena 76,2 persen pekerja rumah tangga (57,7 juta orang) adalah perempuan, kesenjangan perlindungan sosial seperti itu membuat perempuan sangat rentan.
Laporan tersebut juga menyebut bahwa PRT termasuk golongan yang paling terpukul selama pandemi. Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian, sehingga ketika akhirnya terinfeksi penyakit, PRT tak punya 'alat pelindung' yang memadai.
Agar semakin banyak PRT yang terlindungi, laporan ILO tersebut memberikan sejumlah rekomendasi, antara lain:
- Merancang sistem tunjangan agar sesuai dengan kekhususan pekerjaan rumah tangga.
- Mempromosikan layanan inspeksi serta mekanisme pengaduan dan banding untuk memastikan kepatuhan.
- Meningkatkan kesadaran di antara pekerja rumah tangga dan majikan mereka tentang hak dan kewajiban mereka.
- Mempromosikan pendekatan kebijakan yang partisipatif dan terintegrasi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]