Peneliti Temukan Populasi Beruang yang Sembunyi Ratusan Tahun

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 17/06/2022 15:10 WIB
Foto: Beruang kutub di Siberia utara. (REUTERS/Irina Yarinskaya/Zapolyarnaya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti menemukan populasi rahasia beruang kutub di Greenland. Mereka ditemukan di habitat yang tampaknya hampir mustahil beruang kutub bisa hidup di tempat seperti itu. 

Mengutip Live Science, habitat tempat populasi rahasia beruang kutub tersebut tidak memiliki lapisan es mengambang hampir sepanjang tahun. Para peneliti menduga populasi beruang kutub yang tidak biasa ini telah bersembunyi selama ratusan tahun.

Beruang kutub normalnya hidup di lereng curam di sekitar fjord, yakni teluk kecil di pesisir pantai yang panjang dan sempit, tempat gletser bertemu dengan lautan. Mereka hidup dengan cara berburu binatang laut, terutama anjing laut, di atas lapisan es glasial yang pecah di teluk ini.


Penemuan baru menunjukkan bahwa beberapa beruang kutub kemungkinan mampu beradaptasi dengan mencairnya lapisan es laut akibat dampak dari perubahan iklim yang memburuk, menurut penelitian tersebut.

"Es gletser mungkin saja bisa membuat sebagian kecil kelompok beruang kutub mampu bertahan hidup lebih lama di bawah pemanasan iklim, tetapi kasus seperti itu tidak banyak," kata pemimpin peneliti Kristin Laidre, seorang ilmuwan satwa liar di Pusat Sains Kutub di Universitas Washington. Ini karena jenis es gletser hanya ditemukan di dekat sebagian kecil populasi beruang kutub lainnya.

Sampai saat ini, para ilmuwan telah mengidentifikasi 19 subpopulasi beruang kutub (Ursus maritimus) yang diketahui hidup di Lingkaran Arktik. Salah satu dari populasi itu membentang sepanjang 3.200 kilometer di pantai timur Greenland. Tetapi ketika para peneliti melihat secara mendetail pada kelompok ini untuk memantau jumlah mereka, mereka menyadari bahwa beruang di sana sebenarnya terdiri dari dua populasi yang benar-benar berbeda.

"Kami menyajikan bukti pertama untuk kelompok beruang kutub yang berbeda secara genetik dan terisolasi secara fungsional di Greenland tenggara, yang memenuhi kriteria untuk diakui sebagai subpopulasi beruang kutub ke-20 di dunia," tulis para peneliti dalam studi baru mereka, yang diterbitkan di jurnal Science.

Populasi baru beruang kutub tersebut terdiri dari sekitar 300 ekor. Kelompok yang baru ditemukan ini adalah yang paling beragam secara genetik dari 20 populasi di Kutub Utara, dan perbandingan genetik menunjukkan bahwa mereka telah terisolasi dari populasi timur laut selama sekitar 200 tahun, kata para peneliti.

Beruang kutub terdaftar sebagai hewan yang rentan terhadap kepunahan, menurut Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Hanya ada sekitar 36.000 ekor yang tersisa di alam liar. Tetapi sejumlah penelitian menunjukkan bahwa spesies itu bisa punah pada akhir abad ini karena efek perubahan iklim.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Produk China Dominan, Brand Lokal Berharap Insentif Digital


Related Articles