CDC: Pasien Cacar Monyet Juga Terpapar Penyakit Menular Seks
Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengungkap bahwa sebagian pasien cacar monyet saat ini kemungkinan juga mengidap penyakit menular seksual. Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan bahwa ruam yang menjadi ciri cacar monyet bisa menyerupai herpes atau sifilis.
"Penting untuk diketahui bahwa kasus cacar monyet mungkin mirip dengan beberapa infeksi menular seksual dan dapat disalahartikan sebagai diagnosis lain," kata Walensky, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (14/6/2022).
Dia menambahkan, pasien yang memiliki gejala harus dievaluasi untuk semua infeksi menular seksual serta cacar monyet.
"Petugas di layanan kesehatan tidak boleh mengesampingkan cacar monyet hanya karena pasien memiliki diagnosis lain," kata Walensky lagi.
Wabah cacar monyet yang saat ini melanda di dunia disebut para ahli sebagai kejadian tidak biasa karena virus menyebar di luar Afrika Barat dan Tengah, di mana penyakit itu endemik dan telah ada selama beberapa dekade. Lebih dari 1.300 kasus telah dilaporkan secara global di 31 negara, menurut CDC.
Cacar monyet biasanya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Penyakit ini kemudian berkembang menjadi ruam menyakitkan yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Sebagian besar pasien pulih dalam dua hingga empat minggu tanpa perawatan medis khusus, menurut CDC.
Namun, beberapa pasien hanya mengalami ruam pada alat kelamin atau anus sebelum mereka mengalami gejala mirip flu, kata Walensky. Dalam banyak kasus, ruam lokal hanya menyebar ke beberapa area tubuh.
Walensky mengatakan tidak jelas apakah virus dapat menyebar melalui air mani atau cairan vagina seperti penyakit menular seksual. CDC juga tidak mengetahui apakah virus tersebut dapat menyebar dari orang yang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala atau gejala ringan.
Yang pasti, cacar monyet dapat menyebar melalui percikan pernapasan ketika orang melakukan kontak tatap muka yang dekat dan dalam waktu lama.
(hsy/hsy)