
Studi Ungkap Minum Kopi Jenis Ini Kurangi Risiko Kematian

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine mengungkapkan bahwa minum kopi manis atau tanpa pemanis dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak meminumnya.
Para peneliti mensurvei 171.616 peserta di Inggris hingga lima kali selama setahun tentang gaya hidup mereka, termasuk kebiasaan minum kopi. Peserta berusia antara 37 hingga 73 tahun dan tidak memiliki penyakit kardiovaskular atau kanker pada saat survei. Para peneliti kemudian mencari sertifikat kematian untuk melihat siapa yang meninggal rata-rata tujuh tahun kemudian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum kopi dalam jumlah sedang, yaitu 1,5 hingga 3,5 cangkir sehari dan yang menambah pemanis di kopinya memiliki risiko kematian sekitar 30% lebih rendah dibandingkan dengan yang bukan peminum kopi.
Peminum kopi tanpa pemanis memiliki risiko kematian antara 16% dan 29% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
![]() Startup kopi starling Jago Cofee |
Jenis kopi apa yang paling baik untuk tubuh?
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa asupan kopi dapat melindungi jantung dan membantu dalam mengobati penyakit lain. Kopi juga dapat mengurangi risiko masalah hati, kata sebuah studi tahun 2021.
Meski demikian, kopi memiliki manfaat kesehatan yang berbeda, tergantung cara pengolahannya, kata Gunter Kuhnle, profesor nutrisi dan ilmu makanan di University of Reading di Inggris.
Beberapa jenis kopi mengandung senyawa fenolik yang diyakini bermanfaat. Senyawa kimia tersebut mempengaruhi rasa dan aroma kopi dan dapat bertindak sebagai antioksidan serta memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-penuaan.
Dua spesies kopi yang paling umum adalah arabika dan robusta, dan penelitian menunjukkan kopi robusta memiliki kandungan fenolik yang lebih tinggi daripada kopi arabika.
Dan tergantung bagaimana Anda menyeduhnya, kopi dapat mengandung diterpen tingkat tinggi, yang merupakan senyawa kimia yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, kata Kuhnle.
Kopi seduh dan kopi French press mengandung jumlah diterpen tertinggi, menurut sebuah studi 2016. Sementara kopi moka dan espresso mengandung diterpen dalam jumlah sedang, sedangkan kopi instan atau kopi yang dibuat dengan penyaringan memiliki kandungan diterpen yang paling sedikit.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Manfaat Susu Kambing untuk Kesehatan, Cek Nih