Perusahaan Swiss Kembangkan Alat Tes Deteksi Cacar Monyet

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
30 May 2022 19:42
Anderson Cooper, Dr. Sanjay Gupta dan kru Planet dalam Bahaya mengeksplorasi bagaimana penyakit hewan, khususnya cacar monyet, bermigrasi ke populasi manusia. (Getty Images/Jeff Hutchens)
Foto: Anderson Cooper, Dr. Sanjay Gupta dan kru Planet dalam Bahaya mengeksplorasi bagaimana penyakit hewan, khususnya cacar monyet, bermigrasi ke populasi manusia. (Getty Images/Jeff Hutchens)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan farmasi asal Swiss, Roche, telah berhasil mengembangkan tiga alat tes untuk mendeteksi virus monkeypox yang menyebabkan penyakit cacar monyet.

Roche menyebut salah satu dari tiga alat tes tersebut adalah LightMix Modular Virus, yang mendeteksi orthopoxvirus, istilah medis yang mengelompokkan virus terkait dengan monkeypox, smallpox, dan cowpox.

Mengutip Reuters, alat tes yang kedua hanya mendeteksi virus monkeypox, khususnya strain yang muncul di Afrika Barat dan Afrika Tengah. Adapun alat tes yang ketiga adalah untuk mendeteksi orthopoxviruses dan virus monkeypox.

Cacar monyet adalah penyakit virus zoonosis (virus ditularkan dari hewan ke manusia) yang dapat sembuh sendiri. Setidaknya, sudah ada lebih 200 kasus cacar monyet di 20 negara yang telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Merebaknya penyakit cacar monyet membuat para ahli kesehatan bingung. Sebab, sangat jarang ada kasus cacar monyet di luar Afrika Tengah dan Barat, tempat di mana virus itu endemik.

Sebagian besar kasus baru menyebar melalui hubungan seks, dengan konsentrasi khusus di antara pria yang berhubungan seks dengan pria lain. Namun, WHO telah memperingatkan bahwa siapa pun dapat berisiko tertular virus. Anak-anak, wanita hamil, serta orang dengan kelainan imun dianggap sangat berisiko.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkes Ungkap Biang Kerok Kasus Cacar Monyet Bertambah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular