Belgia Wajibkan Karantina 21 Hari bagi Pasien Cacar Monyet

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit cacar monyet telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia, persis seperti prediksi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Baru-baru ini, untuk mencegah penularan yang lebih luas, Belgia menjadi negara pertama yang mewajibkan karantina 21 hari bagi pasien cacar monyet.

Otoritas kesehatan di Belgia mengumumkan aturan baru tersebut setelah negara itu melaporkan kasus ketiganya. Hingga Senin (23/5/2022), Belgia telah mencatat empat kasus lokal. Adapun infeksi global yang dikonfirmasi saat ini berjumlah sekitar 100 kasus.

Kewajiban karantina di Belgia hanya berlaku untuk pasien dengan infeksi yang dikonfirmasi. Kontak dekat dengan pasien cacar monyet tidak diwajibkan untuk mengisolasi diri, tetapi dihimbau untuk tetap waspada, terutama jika bersentuhan dengan orang-orang yang rentan.

"Orang yang terinfeksi harus menjalani isolasi sampai lukanya sembuh (mereka akan menerima instruksi jelas tentang ini dari dokter yang merawat)," kata pengumuman pemerintah yang diterjemahkan dari bahasa Belanda.

Bagaimana penularan cacar monyet?

Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini dapat menular ke pihak lain ketika seseorang melakukan kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi. Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan atau melalui mata, hidung hingga mulut.

Penyakit ini tidak digambarkan sebagai infeksi yang dapat menular secara seksual, tetapi dapat ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan seks.

Cacar monyet juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur dan pakaian.

Baca: Cacar Monyet Infeksi Banyak Negara, Ini Gejala & Penularannya

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Negara Ini Wajibkan Karantina bagi Pasien Cacar Monyet