Tak Temukan Indomaret-Alfamart Saat ke Padang? Ini Alasannya

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
02 May 2022 22:15
Sejumlah warga melewati toko Indomaret dan Alfamart yang berlokasi di Sukabumi Utara, Jakarta Barat, Kamis (27/1/2022). Indomaret dan Alfamart mungkin terlihat selalu berdekatan yang memiliki banyak persamaan. Namun, keduanya mengakui bahwa mereka memiliki keunggulannya masing-masing. Ada yang mengusung keunggulan dari segi harga lebih murah, kapasitas toko lebih luas, pelayanan lebih ramah atau kenyamanan suasana. Pantauan dilokasi Indomaret dan Alfamart berdekatan dan bersampingan berlada di berbagai lokasi contohnya, Petukangan Utara, Kreo, Duri Kosambi dan Kebon Jeruk. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Minimarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indomaret dan Alfamart sudah dikenal sebagai bisnis ritel waralaba terbesar di Indonesia. Setiap berkunjung di kota mana pun di Indonesia, kedua gerai yang lokasinya hampir selalu berdekatan sudah pasti akan ditemui.

Meski demikian, ternyata di Padang, Sumatera Barat, tidak ada Indomaret dan Alfamart. Padahal, bisa dikatakan Padang merupakan salah satu lokasi yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing.

Usut punya usut, ternyata pemerintah daerah (Pemda) Sumatera Barat tidak memberikan izin kepada perusahaan waralaba tersebut.

Kedua minimarket waralaba ini tidak memiliki izin dari Pemda Sumbar karena dikhawatirkan akan mematikan bisnis kecil dan pedagang tradisional di daerah Padang. Kehadiran Indomaret dan Alfamart dipercaya oleh pemerintah setempat bisa merusak ekonomi daerah Sumatera Barat dalam jangka panjang.

Masyarakat dikhawatirkan akan lebih tertarik untuk mengunjungi toko modern dengan barang-barang lengkap dan harga jual pasti.

Usaha ritel seperti Indomaret dan Alfamart memang mampu menyebar ke seluruh daerah sampai ke pedesaan dengan harga barang yang bersaing. Jika hal tersebut terjadi, keberadaan minimarket modern akan membuat pelanggan tidak mau lagi mengunjungi warung atau toko kelontong, sehingga pedagang tradisional akan terasingkan. Itulah mengapa Pemda setempat tidak memberikan izin masuk kepada bisnis ritel tersebut.

Tentu ini memberikan keuntungan tersendiri bagi para masyarakat lokal. Pemerintah daerah tidak memberikan izin tidak lain tidak bukan untuk melindungi warung dan minimarket lokal dengan mendorong kemajuan perekonomian di bidang UMKM tersebut.

Kebijakan ini nyatanya mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan di luar Sumatera Barat dengan harapan pengusaha lokal bisa bergerak di bidang ritel untuk mengambil peluang tersebut.

Pemda dan masyarakat Sumatera Barat meyakini bahwa warga lokal juga mampu membuat bisnis modern retail outlet (MRO) semacam toko serba (toserba) yang dimiliki oleh perorangan tanpa harus ada kehadiran kedua ritel waralaba tersebut.

Apalagi etnis Minang dikenal sebagai pelaku bisnis yang memiliki kebiasaan berdagang sejak zaman dulu.

Pengganti Indomaret dan Alfamart

Walaupun tidak ada Indomaret dan Alfamart di Padang, masih terdapat toserba yang dikelola oleh warga lokal. Toserba atau minimarket lokal tersebut dimiliki oleh perorangan bukan bisnis waralaba.

Dengan begitu, Pemda Sumbar juga merancang pengganti waralaba minimarket yang bisa dikunjungi oleh masyarakat bernama "Halal Mart".

Halal Mart dirancang oleh Wali Kota Padang sebelumnya. Seluruh barang yang disediakan di Halal Mart akan diproduksi dan merupakan barang asli kota Padang sehingga tidak akan mengasingkan pedagang tradisional.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Alasan Tak Ada Alfamart & Indomaret di Padang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular