Korban Cokelat Kinder Bertambah Jadi 150 Orang, Ada dari RI?
Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga saat ini setidaknya ada 150 orang yang mengalami infeksi Salmonella setelah mengonsumsi coklat Kinder. Korban tersebar di 10 negara.
Kasus pertama terkait dengan cokelat Kinder mengandung Salmonella terjadi di Inggris pada Januari lalu. Ketika kasus bertambah banyak, Ferrero, perusahaan yang memproduksi Kinder, menarik produk mereka dari sejumlah supermarket di Inggris.
Mengutip Forbes, Inggris bukan satu-satunya negara yang terkena dampak infeksi bakteri tersebut. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), pada 8 April ada 119 kasus yang dikonfirmasi dan 31 kemungkinan kasus Salmonella di sembilan negara Uni Eropa/Wilayah Ekonomi Eropa (Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia) dan Inggris.
Laporan ECDC juga menunjukkan bahwa "Kebanyakan kasus adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun dan banyak yang dirawat di rumah sakit."
Asal-usul kontaminasi bakteri salmonella diketahui pertama kali terjadi pada Desember 2021 lalu. Saat itu, Ferrero, perusahaan yang memproduksi Kinder, menemukan Salmonella Typhimurium di tangki buttermilk di pabriknya di Arlon, Belgia.
Menurut ECDC, pada saat itu, perusahaan telah "menerapkan beberapa tindakan kebersihan dan meningkatkan pengambilan sampel serta pengujian produk dan lingkungan pemrosesan. Setelah pengujian Salmonella negatif, mereka kemudian mendistribusikan produk cokelat ke seluruh Eropa dan global."
Otoritas keamanan pangan di Belgia saat ini telah menutup pabrik Arlon setelah inspeksi pada 8 April, menyusul banyaknya laporan infeksi salmonella.
(hsy/hsy)