Internasional

Penelitian Terbaru Ungkap Manfaat Booster Kedua, Seperti Apa?

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Rabu, 06/04/2022 14:20 WIB
Foto: Botol dengan label vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna coronavirus disease (COVID-19). (REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian terbaru yang dilakukan di Israel mengungkapkan bahwa dosis keempat vaksin Pfizer-BioNTech terbukti mampu menurunkan tingkat penyebaran Covid-19 di antara lansia. Hanya saja, lama perlindungannya cenderung pendek.

Seperti dilansir Reuters, para peneliti Israel dalam penelitian yang diterbitkan pada Selasa (5/4/2022) di England Journal of Medicine, menyatakan bahwa perlindungan booster kedua terhadap infeksi virus corona berkurang setelah 4 minggu.


Kabar baiknya, perlindungan terhadap tingkat penyakit yang parah tidak berkurang selama 6 minggu setelah booster. Hanya saja, perlu evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui perlindungannya dalam jangka panjang.

Adapun, penelitian itu dilakukan terhadap 1,3 juta orang berusia 60 tahun ke atas antara 10 Januari hingga 2 Maret, ketika varian Omicron mendominasi penyebaran virus corona.

Sementara itu, dalam studi bulan lalu, peneliti Israel mengungkapkan bahwa lansia yang mendapat booster kedua Pfizer-BioNTech tingkat kematiannya lebih rendah 78% dari mereka yang hanya mendapat satu kali booster.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah mengizinkan booster kedua untuk orang berusia 50 ke atas seiring dengan merebaknya subvarian Omicron BA.2.

Para menteri kesehatan di Eropa juga mendorong pemberian izin untuk booster kedua bagi orang berusia di atas 60 tahun.

Di Asia, Korea Selatan mulai memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 pada Februari dan Singapura berencana untuk memberi booster kedua untuk warganya yang berusia 80 tahun ke atas.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kafe di Moskow Bikin Heboh, Labubu Kini Bisa Dimakan