Presiden Ukraina Jadi Simbol Seks, Wajahnya Dicetak di Bantal

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 22/03/2022 21:17 WIB
Foto: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, (AP/Efrem Lukatsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak sering muncul di pemberitaan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendapat banyak atensi dari para wanita. Di internet, banyak yang mengaku naksir dan menganggapnya seksi. Sayangnya, kepopuleran ini mulai merambat ke hal yang kurang menyenangkan. Ia dijadikan sebagai simbol seks. 

Seorang desainer Ceko bernama Tomas Brinek mencetak wajah Zelensky di atas bantal untuk menemani tidur. Tak disangka, bantal tersebut langsung laris manis.

"Banyak orang, sebagian besar wanita, melihat dia sebagai semacam simbol seks, jadi saya ada ide untuk membuat bantal yang terlihat seperti Zelensky untuk menemani di tempat tidur," kata Tomas, dilansir Reuters.

Di bantal itu, Zelensky tampil kasual dengan kaus hijau army dan senyum tipis di wajahnya. Penampilan berkaus memang menjadi salah satu ciri khasnya.

Produk buatan tangan tersebut sudah dipesan lebih dari 2.000 item. Tak hanya di Ceko, produk itu bahkan juga dipesan dari negara-negara lain. Kini sang desainer sedang berusaha untuk membuat lebih banyak produk demi memenuhi permintaan yang tinggi.

Dari jualan bantal, Tomas sudah mengumpulkan lebih dari $18.900 atau sekitar Rp271 jutaan. Namun semua keuntungan itu tidak masuk ke kantungnya sendiri, melainkan untuk membantu orang-orang yang terdampak Ukraina.

"Idenya awalnya sebenarnya sedikit bercanda tapi ini adalah masalah yang serius yang keuntungannya bisa membantu Ukraina," kata Tomas.


Seksualisasi terhadap figur pemimpin sebenarnya bukan fenomena baru. Hal yang sama pernah terjadi ketika Justin Trudeau terpilih sebagai Perdana Menteri Kanada dan dijuluki "pemimpin paling seksi di dunia."

Seorang psikolog konseling NHS, Dr Jaspreet Tehara, yang dikutip Vice.com, memandang seksualisasi terhadap Zelenskyy adalah fenomena yang disebut sebagai transferensi. Sebenarnya transferensi lebih sering digunakan untuk mengalihkan emosi dan perasaan pasien ke terapis mereka, tetapi juga bisa diarahkan ke tokoh publik.

Politisi seperti Zelenskyy menjadi 'alat' seseorang untuk melampiaskan hasrat kita sendiri meski seseorang tidak mengenalnya di kehidupan nyata.

"Anda mulai membangun narasi seputar siapa mereka dan bagaimana mereka mengingatkan Anda pada sosok tertentu," tambah Dr Tehara.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia