Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Lakukan Satu Hobi Ini

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
17 March 2022 15:15
Pengunjung memetik apel di salah satu perkebunan di Kawasan Batu Malang, Jawa Timur, Selasa (26/9). Perkebunan di kawasan Batu ini, warga bisa berwisata sambil memetik apel langsung dari pohonnya. Jenis apel yang ditanam di Malang dan Batu, ada 5 jenis yaitu Apel Manalagi, Apel Rome Beauty, Apel Granny Smith, Apel Anna dan Apel Wanglin. Tiap jenis apel memiliki rasa dan tekstur daging buah yang berbeda. Tempat wisata petik apel ini hanya memiliki 4 dari 5 jenis apel yang umumnya ditanam, kecuali Apel Granny Smith. Untuk menuju ke sini, membutuhkan waktu 30 menit dari Kota Malang. Wisata Petik Apel Agro Rakyat ini menawarkan harga tiket masuk kebun apel malang sekitar Rp. 25.000 per orang dan bila ingin membungkus hasil petikan apel kamu harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 12.000 per kilo. Umumnya, dalam berwisata petik apel ini kamu bisa makan apel sepuasnya di tempat dan hanya boleh memetik apel sesuai area yang telah ditentukan petugas.Setiba di kebun apel, pengunjung akan diberi pengarahan ringkas. Antara lain, aturan hanya boleh memetik apel di area yang diinstruksikan, ada beberapa jenis apel di dalam satu kotak lahan, ketiga Anda boleh memakan apel sepuasnya dan bila ingin membungkus harus ditimbang dengan harga per kilo sekitar Rp 12.000.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pengunjung memetik apel di salah satu perkebunan di Kawasan Batu Malang, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua belas tahun yang lalu, peneliti Dan Buettner mengunjungi sejumlah komunitas di seluruh dunia yang dikenal memiliki banyak centenarian (orang-orang yang hidup sampai usia 100 tahun atau lebih), termasuk Okinawa di Jepang, Pulau Sardinia di Laut Mediterania, dan satu wilayah di California.

Dari hasil kunjungan tersebut, Buettner menemukan bahwa orang-orang berumur panjang yang mereka teliti ternyata punya kesamaan hobi, yakni berkebun sampai usia tua. Hobi ini ternyata berkontribusi membuat orang menjadi lebih sehat, lebih bahagia dan pada akhirnya membuat mereka hidup lebih lama.

Buettner meyakini bahwa hal ini bukan kebetulan, sebab ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa berkebun meningkatkan kesejahteraan dan umur panjang.

1. Berkebun mendekatkan Anda pada alam

Paparan sinar matahari, udara segar, dan tanaman semuanya memiliki manfaat kesehatan. Seorang dokter di Skotlandia meresepkan "jalan-jalan di alam" untuk terapi tekanan darah tinggi dan gangguan kecemasan. Mereka juga mendorong pasien untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, entah itu mengamati burung atau mengumpulkan ranting.

Pada 1984, peneliti lingkungan Roger Ulrich menemukan bahwa pasien yang kantung empedunya diangkat bisa pulih lebih cepat jika kamar rumah sakit mereka menghadap ke alam daripada tembok.

Alam bersifat restoratif, alias menyembuhkan.

2. Berkebun bagian dari olahraga

Berkebun membutuhkan aktivitas fisik yang manfaatnya bisa setara dengan olahraga. 

"Bekerja di kebun melatih ketangkasan dan kekuatan, dan latihan itu membakar jumlah kalori yang sama seperti yang dikeluarkan di gym," menurut Richard Thompson, seorang peneliti di Royal College of Physicians London.

Membalikkan tanah dan menggali batu, misalnya, bisa menjadi salah satu hal paling sulit yang pernah Anda lakukan. Sementara itu, memangkas semak tanaman mawar dan menanam benih merupakan latihan ringan yang juga bagus untuk tubuh. 

3. Anda bisa mengonsumsi hasil kebun 

Manfaat ini tidak berlaku jika Anda hanya menanam tanaman hias. Tetapi jika Anda menanam buah-buahan dan sayuran, Anda bisa memakan hasil kebun sendiri yang lebih segar dibanding sayur dan buah dari supermarket. 

Sebagian besar buah dan sayuran kehilangan 30% nutrisi tiga hari setelah panen karena respirasi, yakni proses alami di mana buah dan sayur terus "bernapas" setelah dikeluarkan dari tanah. 

4. Berkebun redakan stress

Beraktivitas di kebun dan menghabiskan waktu di alam bisa menenangkan pikiran dan meredakan stress. Dalam satu penelitian yang dilakukan di Belanda, 30 orang diberi tugas yang membuat mereka stres. Lalu, subyek penelitian diminta membaca atau berkebun selama 30 menit. Mereka yang berkebun pulih dari stres jauh lebih cepat, berdasarkan hasil tes yang mengukur tingkat kortisol "bahan kimia stres" dalam tubuh mereka.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Detik Ini Bisa Bikin Umur Panjang, Cobain Deh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular