Apa Mungkin Brand Kuliner Masuk Paris Fashion Week?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
08 March 2022 13:40
Para tamu tiba di pameran koleksi siap-pakai Saint Laurent Spring / Summer 2020 wanita selama Paris Fashion Week di Paris, Prancis, 24 September 2019. REUTERS / Gonzalo Fuentes
Foto: Para tamu tiba di pameran koleksi siap-pakai Saint Laurent Spring / Summer 2020 wanita selama Paris Fashion Week di Paris, Prancis, 24 September 2019. REUTERS / Gonzalo Fuentes

Jakarta, CNBC Indonesia - Warganet di Indonesia tengah ramai membicarakan sejumlah brand asal Indonesia yang dituding mengklaim telah tembus Paris Fashion Week. Yang jadi polemik, salah satu brand tersebut bergerak di bidang kuliner yang tidak berhubungan dengan fesyen sama sekali. Pertanyaannya, apa mungkin brand kuliner bisa masuk Paris Fashion Week?

Untuk menjawab itu, mari kita cari tahu seluk-beluk Paris Fashion Week terlebih dulu. 

Mengutip Vogue Prancis, Paris Fashion Week sendiri merupakan satu dari empat pertunjukan fesyen paling besar dan terkenal di dunia. Di Kota Mode ini, Fashion Week diatur oleh semacam badan bernama La Féderation de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Badan inilah yang menyeleksi siapa saja desainer yang bisa menampilkan karyanya di runway pertunjukan. 

Koleksi yang ditampilkan selalu satu musim lebih awal. Koleksi Spring/Summer dipamerkan pada bulan September atau Oktober dan koleksi Fall/Winter pada bulan Februari/Maret. Dan semua koleksi baru bisa dibeli enam bulan setelah ditampilkan di catwalk.

Sejumlah brand kelas atas yang menjadi langganan tampil dalam peragaan busana paling bergengsi di dunia antara lain Louis Vuitton, Chanel, Dior, Givenchy, Balmain, Balenciaga dan Prada. Nah, bagi desainer baru harus mengajukan aplikasi yang ditujukan ke FHCM.

Untuk memenuhi kriteria, brand harus memastikan mereka mengikuti aturan yang berlaku, salah satunya adalah couture house harus menyajikan setidaknya 35 koleksi pakaian siang dan malam, memiliki setidaknya 20 anggota staf, dan setiap desain harus termasuk fitting dan dibuat sesuai pesanan untuk pelanggan.

Dari beberapa kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin brand kuliner mengikuti ajang Paris Fashion Week. Sekalipun dalam bentuk kolaborasi, brand biasanya berkolaborasi dengan desainer fesyen lain, misalnya yang menyediakan tas, sepatu, atau aksesoris. 

Sebelumnya, sejumlah warganet di Twitter geram dengan klaim sejumlah brand yang mengaku tampil di Paris Fashion Week. Desainer parfum, Lucky Feng, kemudian mengungkap bahwa brand-brand tersebut sebenarnya hanya menggelar pertunjukan biasa di Paris yang jadwalnya berbarengan dengan pelaksanaan Paris Fashion Week.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Kardashian Pakai Kostum Lakban di Paris Fashion Week

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular