Tentara Ukraina Dapat Sumbangan Rp 5,7 M dalam Bentuk Kripto

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 25/02/2022 15:40 WIB
Foto: Seorang instruktur menunjukkan kepada seorang wanita cara menggunakan senapan serbu Kalashnikov, saat latihan militer untuk warga sipil oleh kelompok sayap kanan Ukraina di Kyiv, Ukraina, Minggu (13/2/2022). (AP/Efrem Lukatsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga dunia ramai-ramai mengumpulkan donasi dalam bentuk kripto untuk membantu tentara Ukraina yang tengah berjuang melawan pasukan militer Rusia yang menginvasi negara mereka.

Come Back Alive, sebuah organisasi non-pemerintah Ukraina telah menggalang donasi sebagai dukungan untuk tentara Ukraina. Mereka berhasil menerima dana lebih dari US$400.000 atau setara dengan Rp5,7 miliar dalam bentuk bitcoin, menurut data baru dari perusahaan analitik blockchain Elliptic.

Mengutip Fortune, jumlah rata-rata yang disumbangkan adalah sekitar US$1.000 hingga US$2.000, dan Come Back Alive telah menerima setidaknya 317 sumbangan individu dalam dua hari terakhir.


Menurut Jess Symington, kepala penelitian Elliptic, sumbangan masih terus berdatangan dan perusahaan memperkirakan jumlahnya akan meningkat pesat. Kelompok pro-Ukraina dan komunitas pro-kripto di platform media sosial seperti Twitter dan Facebook juga telah berdonasi.

Ini bukan pertama kali orang-orang menyumbangkan kripto untuk mendukung Ukraina. Dalam setahun terakhir, ada sejumlah LSM dan kelompok sukarelawan yang menggunakan crypto crowdfunding untuk membantu upaya perang Ukraina melawan Rusia. Jika ditotal, nilanya lebih dari US$ 570.000 selama setahun terakhir, menurut laporan Elliptic.

Lonjakan donasi dalam cryptocurrency ini menandakan bahwa aset digital telah muncul sebagai metode pendanaan alternatif yang penting. Bitcoin memungkinkan donor internasional untuk mempercepat proses transfer dana antar negara yang biasanya memakan waktu jika dilakukan melalui lembaga keuangan seperti bank.

Saat ini, Ukraina adalah salah satu negara di dunia yang telah menggunakan cryptocurrency. Negara ini menempati urutan keempat di seluruh dunia dalam adopsi kripto.

Pemerintah Ukraina pekan lalu juga telah meloloskan RUU untuk melegalkan cryptocurrency.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi