Siapin Kocek! Harga Barang Mewah Bakal Lebih Mahal Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah barang-barang mewah dikabarkan akan mengalami kenaikan harga pada tahun 2022. Hal ini dikarenakan adanya prediksi akan inflasi dan masalah di rantai pasok yang masih akan berlangsung hingga 2022.
Mengutip Channel News Asia, setelah menjaga harga stabil selama bertahun-tahun, merek-merek mewah seperti Louis Vuitton, Hermes dan Chanel menaikkan harga selama pandemi. Di Inggris, misalnya, tas klasik Chanel telah mengalami kenaikan 40 persen dari awal 2020.
Biaya material dan tenaga kerja yang makin mahal juga disebut menjadi faktor penyebab kenaikan harga tersebut. Analis memprediksi, kenaikan harga akan berlanjut hingga 2022, dengan beberapa merek bahkan berencana menaikkan harga dua digit.
Perlu diketahui, setelah dihantam pandemi, penjualan global barang mewah telah pulih ke tingkat sebelum pandemi pada tahun 2021. Analis ini menyebut hal ini didorong untuk stimulus fiskal, pasar saham yang kuat, serta tabungan rumah tangga yang meningkat. Aturan pembatasan kegiatan pembatasan kegiatan sosial juga membuat lebih banyak orang yang mengalihkan uang jalan-jalan mereka untuk membeli barang mewah.
Meskipun penjualan barang mewah di AS, Cina, dan Korea telah kembali ke level sebelum pandemi, penjualan di Eropa dan Jepang masih tertekan karena jumlah wisatawan yang berkurang.
Terlepas dari tantangan ekonomi yang ditimbulkan COVID-19, analis yakin bahwa penjualan barang mewah pada tahun 2022 akan terus melampaui tingkat pra-pandemi. Setelah tumbuh 4 persen pada 2019 dan 2021, Bain & Company memperkirakan penjualan barang mewah akan meningkat dari €283 miliar pada 2021 menjadi antara €300 miliar dan €310 miliar pada 2022.
Namun, pola berbelanja konsumen sangat berbeda dibanding 2019, kata Thomas Chauvet, kepala penelitian barang mewah di Citi. Turis China yang dulu menghabiskan uang di Paris dan Hong Kong kini membeli barang-barang mewah di rumah. Lalu di AS, telah terjadi lonjakan pembelian di antara orang Amerika di Austin, Pittsburgh, dan kota-kota non-pesisir lainnya, karena banyak orang telah bermigrasi dari kota-kota besar selama pandemi.
[Gambas:Video CNBC]
Lockdown Berakhir, Warga Shanghai 'Balas Dendam' ke Hermes
(hsy/hsy)