
Penampakan Kapal Viking, Warisan Budaya UNESCO Terbaru
Kapal mereka yang ringan, kuat, dan cepat tidak tertandingi pada masanya dan menyediakan fondasi bagi kerajaan di Denmark, Norwegia, dan Swedia.

Seorang pria memperbaiki perahu kayu sepanjang 10 meter di galangan kapal Museum Kapal Viking di Roskilde, Denmark. UNESCO memasukkan perahu yang diperkirakan telah ada sejak zaman Viking tersebut ke dalam daftar warisan budaya terbarunya. Kapal itu berusia 1.000 tahun. (AP Photo/James Brooks)

Perahu layar kayu bangsa Nordic, yang kerap disebut clinker, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO pada Desember 2021. (AP Photo/James Brooks)

Clinker diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO oleh Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia. Perahu itu pun menjadi Warisan Budaya Tak Benda pertama yang diajukan bersama oleh seluruh wilayah Nordic. (AP Photo/James Brooks)

Pengajuan perahu Viking ke UNESCO tersebut ditandatangani oleh sekitar 200 komunitas dan pembawa budaya di bidang konstruksi dan kerajinan perahu clinker tradisional, termasuk komunitas Sami. (AP Photo/James Brooks)

Istilah clinker mengacu kepada cara papan kayu perahu diikat menjadi satu. Para pendukung nominasi berharap itu akan menjaga dan melestarikan teknik pembuatan kapal dari era Viking untuk generasi mendatang karena jumlah pengrajin clinker aktif memudar dan nelayan dan lainnya memilih kapal dengan lambung serat kaca yang lebih murah. (AP Photo/James Brooks)

Museum Kapal Viking tidak hanya memamerkan sisa-sisa kapal kayu yang dibangun 1.000 tahun yang lalu. Namun mereka juga bekerja untuk membangun kembali dan merekonstruksi kapal Viking lainnya. (AP Photo/James Brooks)

Prosesnya ini melibatkan penggunaan metode arkeologi eksperimental untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan lebih praktis tentang Zaman Viking, seperti seberapa cepat kapal berlayar dan berapa banyak orang yang diangkutnya. (AP Photo/James Brooks)

Adapun ciri perahu clinker kayu dilihat dari penggunaan papan lambung kayu memanjang yang tumpang tindih yang dijahit atau dipaku menjadi satu. Pembangun kapal diperkuat secara internal dengan komponen kayu tambahan, terutama pohon ek tinggi yang menjadi tulang rusuk kapal. Kemudian, celah di antara kayu diisi dengan tar atau lemak yang dicampur dengan bulu hewan, wol, dan lumut. (AP Photo/James Brooks)