Bernapas Melalui Hidung atau Mulut, Mana yang Lebih Baik?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
19 January 2022 09:10
A patient breathes with the help of oxygen provided by a Gurdwara, Sikh place of worship, inside a car in New Delhi, India, Saturday, April 24, 2021. India’s medical oxygen shortage has become so dire that this gurdwara began offering free breathing sessions with shared tanks to COVID-19 patients waiting for a hospital bed. They arrive in their cars, on foot or in three-wheeled taxis, desperate for a mask and tube attached to the precious oxygen tanks outside the gurdwara in a neighborhood outside New Delhi. (AP Photo/Altaf Qadri)
Foto: Seorang pasien bernapas dengan bantuan oksigen yang disediakan oleh sebuah tempat ibadah Gurdwara, Sikh, di dalam sebuah mobil di New Delhi, India, Sabtu, 24 April 2021. (AP / Altaf Qadri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Umumnya, semua manusia bernapas melalui hidung di mana prosesnya adalah menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Namun dalam keadaan tertentu seseorang juga bisa bernapas melalui mulut, misalnya ketika hidung yang tersumbat atau kelelahan sehabis berolahraga.

Hidung dan mulut sama-sama bisa digunakan untuk bernapas. Namun, keseringan bernapas melalui mulut dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. 

Perlu diketahui, bernapas lewat hidung lebih sehat. Sebab, hidung merupakan organ utama penciuman manusia dan berperan sebagai pintu masuk udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, organ ini merupakan benteng pertahanan pertama tubuh untuk menyaring benda asing dari luar masuk ke dalam tubuh, termasuk kuman, polusi, dan racun dari udara yang dihirup.

Di dalam hidung, terdapat rambut-rambut halus yang bertugas membersihkan udara dari partikel asing. Setelah melalui proses penyaringan, udara akan bergerak melalui saluran hidung dan berubah menjadi lebih hangat dan lembap sebelum sampai ke paru-paru.

Pakar otorinolaringologi sekaligus ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan di Beverly Hills, California, Shawn Nasseri, MD, mengatakan bahwa tubuh memilih hidung sebagai organ utama untuk bernapas. Namun saat udara tidak dapat melewati hidung, tubuh akan menggunakan mulut untuk menerima oksigen.

"Hidung adalah alat pernapasan utama, karena menghasilkan oksida nitrat, yang meningkatkan kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen," kata Nasseri.

Oksida nitrat hanya diproduksi dalam jumlah kecil ketika kita bernapas melalui hidung.

Tetapi, oksida nitrat berperan penting dalam banyak proses biologis, termasuk mengatur kekebalan, tekanan darah, neurotransmisi, dan homeostasis atau menjaga keseimbangan tubuh.

Sementara itu, bernapas dengan mulut sebenarnya tidak terlalu dianjurkan. Cara ini hanya dianjurkan jika hidung tersumbat, atau mau tidak mau dilakukan setelah melakukan olahraga berat agar udara masuk lebih banyak.

Bernapas lewat mulut memang membantu paru-paru meraup lebih banyak oksigen dengan lebih cepat ketimbang lewat hidung. Dengan begitu, udara bisa langsung disalurkan ke otot-otot tubuh.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular