Kebiasaan Tak Terduga Ini Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Jakarta, CNBC Indonsia - Menjaga kesehatan mental sama pentingnya seperti menjaga kebugaran fisik. Meski tak banyak disadari, ternyata ada beberapa kebiasaan yang berpotensi mengganggu kesehatan mental Anda. Apa saja?
1. Obsesif
Obsesi adalah pikiran negatif yang muncul dan tidak terkendali serta muncul berulang akan suatu kejadian masa lalu atau yang sedang dihadapi. Misalnya Anda terobsesi untuk selalu mengecek ponsel atau media sosial, tak mau ketinggalan informasi apa pun. Tidak pegang sebentar saja, dalam pikiran Anda sudah muncul hal-hal negatif dan membuat pikiran Anda tidak tenang.
2. Rendah diri
Cara Anda menilai diri sendiri juga bisa mendukung atau justru mengganggu kesehatan mental Anda. Orang yang cenderung rendah diri, menilai dirinya serba kurang, membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan terlalu sering menyalahkan diri sendiri akan mudah stres dan depresi.
Sebaiknya, fokus pada apa yang Anda punya, maksimalkan potensi yang Anda miliki, dan buktikan pada diri sendiri kalau Anda punya segudang kemampuan.
3. Malas gerak
Studi yang dilakukan oleh para ahli dari University College London menemukan adanya hubungan antara aktivitas fisik dan depresi. Studi tersebut menyebutkan bahwa orang yang aktif cenderung tidak mengalami depresi, karena aktivitas fisik akan menurunkan risiko depresi.
4. Pesimis
Orang yang pesimis cenderung tidak mempunyai harapan baik dan mudah putus asa. Sebab, pesimisme tidak hanya memengaruhi cara Anda memandang hidup, tetapi juga mengganggu kesehatan mental Anda.
Jika dibiarkan berlarut-larut, bisa menjadi salah satu gejala gangguan mood, yaitu depresi. Maka, belajarlah untuk berpikir positif. Kenali kelemahan dan kekuatan Anda, dan fokuslah pada kekuatan Anda tersebut.
4. Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat menjadi bagian dari gaya hidup. Namun, dalam hal kesehatan mental, mengonsumsi alkohol bisa membuat seseorang merasa kurang baik karena hal itu dapat memengaruhi kualitas tidur. Tidur yang buruk dapat memengaruhi kesehatan mental secara signifikan.
5. Perfeksionis
Sikap perfeksionis cenderung membuat seseorang menginginkan semua hal sempurna, berjalan sesuai rencana, dan tanpa cacat. Standar yang sempurna ini tidak jarang membuat seseorang kecewa dan sedih, terlebih jika apa yang direncanakan tidak menjadi nyata. Bila tidak dikendalikan, Anda menjadi rentan terhadap kecemasan (anxiety disorder).
Tetapkan tujuan yang realistis, lebih dapat dicapai, dan hadapi kesalahan atau kegagalan sebagai bentuk pembelajaran. Jika Anda sudah mulai cemas, tenangkan diri Anda dengan teknik-teknik relaksasi, misalnya menarik napas panjang.
(hsy/hsy)