Simak! Ini Perbedaan Gejala Demam pada DBD dan Covid-19

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
11 January 2022 10:45
INFOGRAFIS, Demam Tinggi hingga Pusing Parah, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19
Foto: Infografis/Efek Samping Vaksin Covid-19/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasien yang terinfeksi Covid-19 dan virus Demam Berdarah Dengue (DBD) kerap menunjukkan gejala yang sama, yakni demam yang terjadi pada awal sebagai tanda infeksi. Hal ini bisa membuat masyarakat was-was. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui perbedaan gejala di antara keduanya agar pertolongan pertama yang diberikan dapat tepat sasaran, dan orang di sekitar tidak takut untuk tertular.

Berikut ini adalah perbedaan gejala demam pada DBD dan Covid-19.

Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Setelah terpapar virus dengue, seseorang bisa merasakan gejala penyakitnya dalam waktu 3 hingga 10 hari kemudian dengan suhu tubuh dapat mencapai 40 derajat Celcius. Selain itu, demam yang dialami akibat demam berdarah disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Sakit kepala belakang

  • Nyeri otot

  • Nyeri sendi

  • Muncul bintik-bintik kemerahan pada kulit

  • Mimisan atau gusi berdarah jika sudah parah

  • Nyeri perut jika sudah parah

  • Tinja, air seni, atau muntahan disertai darah jika sudah parah

Demam Covid-19

Sedangkan untuk Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang ditularkan melalui percikan cairan dari lubang pernapasan saat penderita berbicara, bersin, atau batuk tanpa masker. Gejala dari virus ini umumnya muncul dalam waktu 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Paparan infeksi virus corona juga menyebabkan demam. Berbeda dengan DBD, demam di Covid-19 meliputi;

  • Batuk kering

  • Sesak napas

  • Sakit kepala dan tenggorokan

  • Nyeri otot dan sendi

  • Badan lemas

  • Hidung tersumbat

  • Diare

  • Mual dan muntah

  • Kehilangan penciuman (anosmia) atau pengecap (ageusia)

Itu dia perbedaan gejala demam pada DBD dan Covid-19. Jika mengalami gejala-gejala di atas, segeralah melakukan isolasi mandiri atau konsultasi ke dokter agar dapat menghentikan penyebarannya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Anggap Enteng! Gejala Omicron Ini Mirip Masuk Angin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular