Kenali Tanaman Porang: Jenis, Manfaat, Harga, dan Budidaya

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
15 November 2021 12:57
Presiden Joko Widodo meninjau pabrik porang di Madiun. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau pabrik pengolahan porang di Madiun, beberapa waktu lalu (Dokumentasi BPMI Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masih asing dengan tanaman porang? Ternyata tanaman jenis umbi-umbian ini merupakan bahan pembuatan shirataki loh!

Beberapa waktu lalu, porang sempat menjadi sorotan Presiden Joko Widodo. Beliau bilang porang bisa menjadi komoditas ekspor baru yang memberikan keuntungan tinggi.

Jokowi berharap Indonesia bisa mengekspor porang dalam bentuk bahan setengah jadi, bukan hanya bahan mentah.

Tanaman Porang Bisa Bikin Untung Besar?
Porang sudah eksis sejak masa penjajahan Jepang sebagai bahan pangan dan industri. Tanaman ini memiliki nama panggilan yang berbeda-beda. Ada yang menyebut iles-iles kuning, acung atau acoan.

Bernama latin Amorphophallus muelleri, porang merupakan tanaman jenis herbal yang bisa tumbuh hingga setinggi 1.5 meter. Ia banyak tumbuh di sekitar hutan tropis dan hanya bisa tumbuh di bawah pohon penyangga. Porang bisa bertahan hidup pada jenis tanah apa pun di ketinggian 0 sampai dengan 700 mdpl.

Porang tumbuh dengan batang bercorak belang hijau putih. Ciri-ciri lain tanaman porang adalah sebagai berikut:

* Memiliki daun lebar berujung runcing dan berwarna hijau muda
* Memiliki kulit batang yang halus berwarna kekuningan
* Di setiap pertemuan cabang terdapat bubil atau katak

Ada kisah di mana seorang petani porang di desa Kepel, Jawa Timur, sukses menjadi miliarder karena menekuni ekspor tanaman itu. Popularitas tanaman ini pun kian meningkat, mengingat porang juga memiliki banyak sekali manfaat. Porang memiliki nilai yang strategis dan peluang besar untuk dikembangkan serta diekspor.

Pada tahun 2018, ekspor porang tercatat mencapai 254 ton dengan nilai ekspor sebesar Rp 11,3 miliar ke negara Jepang, Vietnam, China, Australia, dan negara

lainnya.

Manfaat Tanaman Porang

Memiliki keuntungan yang besar, tentunya porang memiliki banyak manfaat. Porang mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin, serat pangan, kristal kalsium oksalat dan alkaloid.

Porang banyak digunakan sebagai bahan baku tepung, penjernih air, kosmetik, pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir diekspor ke negeri Jepang.

Salah satu kandungan terbesar di dalam porang adalah glukomanan yang merupakan serat alami dan larut dalam air.

Glukomanan biasa digunakan sebagai emulsifier dan pengental pada bahan makanan. Selain itu, porang disebut-sebut bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lem ramah lingkungan dan komponen untuk pesawat terbang.

Namun, kandungan asam oksalat dan kristal CaOX pada porang bisa mengakibatkan rasa pahit dan gatal. Sehingga porang harus diolah dengan baik dan benar sebelum menjadi bahan pangan.

Biasanya porang dimanfaatkan untuk membuat konyaku dan mie shirataki yang terkenal di China, Jepang dan Taiwan.Manfaat tanaman porang lainnya ternyata bisa membantu untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan. Ini penjelasannya:

1. Tanaman Porang Kaya Serat
Karena mengandung banyak glukomanan, porang bisa menjadi bahan tepung alternatif. Kandungan itu sangat penting untuk industri makanan karena kandungan serat alaminya.

Bisa dijadikan sebagai pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang dan memperlambat pengosongan perut. Kandungan glukomanan bekerja untuk mengurangi asupan kalori ke tubuh.

2. Tanaman Porang Bisa Kontrol Gula Darah
Kandungan glukomanan pada porang bisa membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Kandungan glukomanan akan menekan produksi hormon ghrelin (hormon pemicu rasa lapar), sehingga nafsu makan terkendali, penyerapan karbohidrat pun melambat.

3. Bisa Menurunkan Kolesterol

Glukomanan akan meningkatkan jumlah kandungan kolesterol yang dikeluarkan lewat feses. Sehingga jumlah kolesterol dalam darah akan jauh lebih sedikit.

Berapa Harga Tanaman Porang?


Harga tanaman porang bisa mencapai Rp 2.500 untuk satu umbi berukuran 4 kilogram. Sekitar 100 pohon tanaman porang bisa menghasilkan keuntungan Rp 1 juta.

Jika dihitung, untuk 1 hektare tanah, bisa ditanami sebanyak 6 ribu bibit tanaman porang. Nantinya bisa menghasilkan 24 ton/hektar.



Jadi untuk hitungan kasar, jika tanah 1 hektare menghasilkan 24 ton umbi, bisa menghasilkan uang sebesar Rp 60 juta.



Gak salah sih Presiden Jokowi minta tanaman porang diekspor dalam bentuk barang setengah jadi seperti beras porang.


Cara Budidaya Tanaman Porang

Tanaman porang saat ini masih banyak berasal dari hutan dan belum banyak yang menjadikannya sebagai tanaman budidaya.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa pusat pengolahan tepung porang, seperti di Pasuruan, Wonogiri, Madiun, Bandung dan Maros.



Anda tertarik untuk menanam tanaman porang dan menjadikannya tanaman budidaya? Cukup memiliki lahan yang pas dan media tanam memenuhi persyaratan maka Anda sudah bisa membudidayakan tanaman porang.


1. Syarat Menanam Porang Agar Berhasil Tumbuh

Jika ingin menanam dan melakukan budidaya tanaman porang, ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi agar tanaman bisa berhasil tumbuh.



Seperti tanah yang harus gembur dan tidak tergenang air. Tanaman porang membutuhkan tanah yang berada di pH 6-7. Tanah menjadi salah satu faktor keberhasilan tumbuhnya tanaman porang agar tumbuh ke samping dan membulat besar.


Jika tanaman porang ditanam pada tanah yang keras, umbi yang ada di dalam justru akan tumbuh ke atas. Umbi akan mirip dengan singkong yang jadinya lebih memanjang.

Usahakan untuk menanam tanaman porang di tanah yang mengandung pasir tinggi dengan persentase kerapatan minimal 40 persen.



Mengingat tanaman porang membutuhkan tanaman penyangga, ada beberapa pohon yang cocok untuk menjadi naungan yaitu jati, mahoni atau sono.


2. Bibit Tanaman Porang

Menanam tanaman porang bisa melalui secara generatif dan vegetatif. Jika ingin menggunakan teknik genetatif maka harus dilakukan pembibitan terlebih dahulu menggunakan polybag.



Untuk metode penanaman vegetatif, bisa langsung menggunakan umbi atau katak. Katak adalah bintil porang yang muncul di tangkai pada pangkal daun berwarna coklat kehitaman.



Anda bisa menyimpan katak hingga musim hujan tiba dan langsung ditanam di lahan yang sudah disiapkan. Untuk umbi, Anda bisa memecahnya sesuai dengan ukuran yang diinginkan.


Kapan Tanaman Porang Panen?

Setelah berhasil menanam tanaman porang, kapan ya harus panen? Tanaman porang bisa dipanen saat usianya mencapai 2 tahun.



Tanaman porang yang sudah siap panen memiliki umbi besar yang beratnya bisa mencapai 1 kilogram. Jika umbi masih kecil, Anda bisa memanen di tahun berikutnya.



Akan lebih baik tanaman porang dipanen saat musim kemarau. Karena siklus alami tumbuh dari tanaman porang yaitu mati saat kemarau dan tumbuh subur saat musim hujan.



Ciri-ciri tanaman porang yang siap panen bisa dilihat dari perubahan daunnya yang menjadi kering dan jatuh ke tanah. Anda hanya perlu menggali hingga ke akar untuk memanennya.


Pages

Tags
Recommendation
Most Popular