Cek Fakta, Kenapa Warga +62 Penasaran sama Serial Squid Game
Jakarta, CNBC Indonesia - Serial baru asal Korea Selatan (Korsel) Squid Game, menjadi trending dan menempati urutan teratas dalam berbagai platform tayangan streaming dan kini menjadi perbincangan hangat di mana-mana.
Squid Game adalah serial televisi drama survival yang streaming di Netflix. Serial ini dibintangi oleh Lee Jung-jae, Park Hae-soo, O Yeong-su, Wi Ha-joon, Jung Ho-yeon, Heo Sung-tae, Anupam Tripathi, dan Kim Joo- ryoun.
Tapi apa kalian tahu, sejumlah fakta yang ada dalam serial tersebut, dan membuat rasa penasaran datang, sekaligus ingin segera menontonnya, terutama bagi penonton dewasa?
Berikut fakta-fakta yang ada dalam serial Squid Game, dikompilasi dari pemberitaan CNBC Indonesia.
1. Terinspirasi dari Kehidupan Sang Sutradara
Serial yang tayang serentak pada 17 September 2021 di seluruh dunia ini, ternyata hasil dari inspirasi dari kehidupan sang sutradara. Selama konferensi pers untuk serial tersebut, sutradara asal Korsel Hwang Dong-huk memberitahu bahwa dirinya pertama kali menulis naskahnya pada tahun 2008.
Cerita dalam serial ini pun nyata, dialami olehnya, di mana Hwang pernah terlilit utang, seperti 456 peserta dalam film tersebut. Hal itu lantas membuatnya berpikir jika ada permainan seperti di film, pastinya dia akan ikut untuk mendapatkan hadiahnya.
2. Kesulitan Mencari Investor dan Aktor
Selain itu, Hwang menjelaskan bahwa dirinya telah rampung menyelesaikan skrip untuk Squid Game pada tahun 2009, namun sayang idenya tidak di respons baik oleh kalangan perfilman. Banyak orang yang merasa naskahnya terlalu asing, brutal, dan plotnya sulit dimengerti dan rumit. Oleh karena itu tak mudah untuk mencari investor dan aktor pada waktu itu.
3. Squid Game adalah Serial Multi Genre
Apabila Marvel mempunyai multiverse, Squid Game pun dianggap memiliki multigenre. Hal itu dikarenakan, sang sutradara sekaligus penulisnya, Hwang Dong-yuk, memberikan sensasi sekaligus rasa yang lebih, untuk dinikmati bagi penontonnya. Squid Game termasuk thriller, edgy, horror, serta drama. Bahkan, sampai berisi dark jokes dan membuatnya lebih seru untuk ditonton para penggemar film.
4. Set Realistis, Efek CGI Minimalis
Selain itu, sang sutradara menginginkan agar set yang digunakan dalam proses pembuatan film, mampu memperlihatkan gambar lebih realistis dan setuju untuk menggunakan CGI efek yang minimalis, sehingga memberikan visual yang menakjubkan dari seri ini. Menariknya lagi, tim produksi juga menggunakan boneka berukuran besar dan sangat detail dari tiap hal yang perlu diperhatikan.
5. Penuh Teka-teki
Latar dalam ruangan yang penuh dengan kasur dan menutupi dinding asrama, dikarenakan permainan dalam ronde ada peserta yang tereliminasi, sehingga jumlah peserta yang tereliminasi tersebut, kasurnya mengikuti pula.
Dalam episode kedelapan, juga nampak tersisa tiga peserta bersama tiga tempat tidur tersisa, dengan lukisan-lukisan pada dinding asrama yang nampak jelas.
Sepintas, lukisan-lukisan ini menyerupai dari buku anak-anak, sehingga lukisan di dinding tersebut terabaikan oleh peserta. Padahal, lukisan tersebut lah, yang menjadi petunjuk penting dalam membantu para peserta untuk menang.
Tapi ingat, Netflix menyematkan rating 18+ untuk serial ini. Rating 18+ biasanya disematkan jika ada unsur kekerasan, seks, telanjang dan adegan bunuh diri dalam drama thriller ini. Dengan begitu, anak di bawah usia tersebut tidak dianjurkan untuk menontonnya.
(tas/tas)