Harga LPG 3 Kg Tahun Depan Bisa Naik, Ini Alasannya

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
14 September 2021 14:30
Distribusi LPG 3 Kg . (Dok. Pertamina)
Foto: Distribusi LPG 3 Kg . (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilo gram (kg) tahun depan bisa naik, karena pemerintah bakal mengubah skema pemberian subsidi menjadi langsung transfer kepada masyarakat yang berhak menerima subsidi, bukan lagi pemberian subsidi pada komoditas.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk mengubah skema pemberian subsidi LPG ini karena selama ini subsidi LPG dinilai tidak tepat sasaran. Nantinya, subsidi LPG akan langsung diberikan dalam bentuk non-tunai kepada masyarakat yang berhak.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan, nantinya besaran subsidi dalam jumlah tetap akan ditransfer setiap bulannya secara langsung oleh pemerintah ke rekening penerima manfaat.

"Banggar merekomendasikan subsidi LPG langsung diberikan dalam bentuk non-tunai kepada rumah tangga/keluarga yang berhak. Dan besaran subsidi diberikan dalam jumlah tetap setiap bulannya dan ditransfer langsung oleh pemerintah ke rekening penerima manfaat," jelasnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (14/09/2021).

"Dan LPG 3 kg dijual dengan harga keekonomian sama dengan harga LPG nonsubsidi lainnya untuk menghilangkan disparitas harga LPG di pasar," lanjutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, atas rekomendasi ini, pemerintah meminta waktu untuk mutasi subsidi komoditas kepada warga yang berhak menerima.

"Banggar memberikan waktu kepada pemerintah sampai Juli 2022," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan bahwa konsep subsidi tertutup untuk LPG 3 kg ini adalah hal bagus karena subsidi bisa lebih tepat sasaran kepada penerimanya, bukan pada barangnya.

"Saat ini subsidi LPG 3 kg banyak yang tidak tepat sasaran dan menyebabkan subsidi energi untuk gas LPG 3 kg melambung," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, skema pemberian subsidi LPG pada tahun depan direncanakan berubah menjadi subsidi langsung ke orang atau penerima, bukan lagi subsidi ke komoditas atau LPG-nya.

Menurutnya, ini dilakukan guna mencegah kebocoran subsidi, sehingga subsidi menjadi lebih tepat sasaran.

"Mengenai subsidi langsung LPG, sedang direncanakan subsidi LPG secara langsung untuk bisa cegah terjadinya kebocoran LPG yang berhak menerima. Jadi kebijakan ini akan disusun mengingat banyak indikasi kebocoran LPG ke gak berhak," paparnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (26/08/2021).

Seperti diketahui, pemerintah berencana menganggarkan subsidi LPGĀ pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 sebesar Rp 66,3 triliun, melonjak 33% dari outlook subsidi 2021 sebesar Rp 49,9 triliun.

Berdasarkan Buku Nota Keuangan Beserta RAPBN 2022, dikutip Senin (16/08/2021), pemerintah akan berupaya melanjutkan kebijakan transformasi secara bertahap atas skema pemberian subsidi. Agar subsidi semakin tepat sasaran, maka skema subsidi akan diubah, dari mulanya subsidi berbasis komoditas menjadi berbasis orang atau penerima manfaat.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular