Internasional

London Bak Bebas Covid, Tiket Party & Ajojing Ludes Diborong

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia

12 August 2021 08:11

Revellers at the Circus Nightclub at Bramley-Moore Dock, in Liverpool, England, Friday, April 30, 2021. Several thousand music fans have become the first people in Britain in more than a year to legally dance, drink and listen to music in a nightclub. A gig at a warehouse in Liverpool, England that started on Friday afternoon is one of a series of pilot events sponsored by the government and closely monitored by public health officials. The 3,000 attendee, will be tested for the virus before and after the event. (Richard McCarthy/PA via AP) — Foto: AP/Richard McCarthy

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan tiket klub malam pecah rekor di London, Inggris. Bahkan, angkanya melampaui tingkat pra-pandemi.

Ini terjadi di minggu keempat pembukaan kembali nightclub 19 Juli lalu, setelah penguncian (lockdown) yang dilakukan pemerintah. Pembelian tiket naik 350% dari dua tahun lalu.

Baca:

Iran Terancam "Tsunami" Covid seperti India, Kenapa?

Menurut platform acara dan tiket FIXR, klub-klub seperti Brixton Jamm, Electric Brixton, Cargo dan Egg mencatat penjualan tertinggi. Jumlah rata-rata yang terjual per acara di London naik 25% bulan lalu di atas level tahun 2019.

"Angka-angka ini menunjukkan bahwa orang-orang pesta London bergegas kembali ke lantai dansa, yang merupakan berita bagus untuk klub malam ibu kota," kata kepala eksekutif FIXR Edmund Glover ditulis Associated Press (AP), Kamis (12/8/2021).

"Ini adalah tren yang sangat positif, yang akan sangat penting untuk pemulihan sektor kehidupan malam Inggris pasca-Covid."

Mengutip John Hopkins University per 10 Agustus 2021, dari data rata-rata tujuh hari, ada 24.504 kasus infeksi Covid-19 di Inggris. Saat ini kasus aktif sebanyak 1,2 kasus dengan 859 gejala serius.

Kemarin, dari data Worldometers, ada 23.510 kasus baru dengan 146 kematian. Total kasus saat ini sebanyak 6,1 juta dengan 130 ribu kematian.