
Skandal! Pangeran Inggris Digugat karena Pelecehan Seksual

Jakarta, CNBC Indonesia - Pangeran Andrew dariĀ Inggris digugat di pengadilan New York, Amerika Serikat (AS), Senin (9/8/2021). Ia dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual oleh seorang wanita.
Wanita yang diidentifikasi bernama Virginia Giuffre itu menyebut ia "dipinjamkan" untuk seks di bawah umur oleh pemodal AS Jeffrey Epstein. Gugatan dilakukan di pengadilan distrik Manhattan dan menyebut nama Duke of York itu.
![]() FILE - Britain's Prince Andrew stands inside St. George's Chapel during the funeral of his father, Prince Philip, at Windsor Castle, Windsor, England, Saturday April 17, 2021. Longtime Jeffrey Epstein accuser Virginia Giuffre sued Prince Andrew on Monday, Aug. 9, 2021, saying he sexually assaulted her when she was 17. Lawyers for Giuffre filed the lawsuit in Manhattan federal court. (Yui Mok/Pool via AP, File) |
Dalam keterangannya Giuffre menyebut ia secara teratur disalahgunakan oleh Eipstein untuk pria kuat dengan tujuan seksual. Eipsten sendiri meninggal di penjara tahun 2019 setelah dinyatakan bersalah pada sejumlah skandal seksual.
"Satu orang yang begitu kuat ... adalah terdakwa Pangeran Andrew," tulis AFP mengutip laporan Giuffre, dikutip Selasa (10/8/2021).
Giuffre mengatakan dilecehkan di rumah sosialita milik Ghislaine Maxwell di London 20 tahun lalu. Saat itu ia berumur 18 tahun.
"Epstein, Maxwell, dan Pangeran Andrew memaksa penggugat, seorang anak, untuk melakukan hubungan seksual dengan Pangeran Andrew di luar kehendaknya," katanya.
Pangeran Andrew sendiri membantah keras klaim itu. Pria 61 tahun itu berujar tidak pernah bertemu dengan Giuffre.
Namun putra kedua Ratu Elizabeth itu memang dikenal bersahabat dengan Epstein. Akibat skandal seks Epstein yang terbongkar dua tahun lalu, ia juga mundur dari tugas kerajaan.
Sebelumnya Giuffre yang berusia 38 tahun itu pernah mengutarakan klaimnya selama wawancara di sebuah stasiun televisi. Ia menuntut Andrew pada ganti rugi sebagai hukuman yang patut dicontoh.
"Saya meminta pertanggungjawaban Pangeran Andrew atas apa yang dia lakukan kepada saya. Yang berkuasa dan kaya, tidak boleh dibebaskan dari tanggung jawab atas tindakan mereka," katanya dalam sebuah pernyataan media.
"Saya tidak mengambil keputusan ini dengan mudah. Sebagai seorang ibu dan seorang istri, keluarga saya adalah yang utama. Saya tahu bahwa tindakan ini akan membuat saya diserang lebih lanjut oleh Pangeran Andrew dan para penggantinya."
Ini merupakan guncangan besar bagi kerjaan Inggris. Di 2021 ini, kerajaan juga dibuat pusing oleh wawancara TV Pangeran Harry, cucu Ratu Elizabeth II, dan istrinya Meghan soal rasisme dan intimidasi di keluarga kerajaan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Buku Otobiografi Pangeran Harry yang Bikin Gempar Inggris
