Nih Sosok Mesin Uang PSG, Mampu Bayar Messi-Neymar-Mbappe!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 11/08/2021 18:30 WIB
Foto: Fans menyambut kedatangan Lionel Messi. (AP/Francois Mori)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mega bintang sepak bola Lionel Messi akhirnya resmi berlabuh ke tim ibu kota Perancis Paris Saint-Germain (PSG). Messi dikabarkan akan berseragam PSG selama dua tahun dengan opsi perpanjangan kontrak satu musim dan mendapatkan gaji 35 juta euro per musim.

Kehadiran Messi, tentunya, akan menambah daya gedor klub yang berjuluk Le Parisiens ini, yang saat ini sudah dihuni bintang Brazil Neymar dan bintang Perancis Mbappe.

Apalagi, pada bursa transfer kali ini, PSG juga berhasil mengamankan jasa eks bek kanan Inter Milan Achraf Hakimi, bek veteran Spanyol Sergio Ramos, kiper muda Italia Gianluigi Donnarumma, serta gelandang Belanda Gini Wijnaldum.


Dengan skuad yang mengingatkan kita pada Los Galacticos Real Madrid ini, target besar PSG untuk meraih trofi Liga Champions Eropa pertama kali tampaknya bukanlah hal yang mustahil.

Di tengah pandemi Covid-19 yang turut membebani keuangan klub-klub besar Eropa, seperti Barcelona, saat ini, aksi PSG menggaet bintang-bintang di atas tampaknya 'membuat iri' orang-orang.

Secara historis, PSG memang menjadi salah satu klub besar Eropa yang paling jor-joran dalam membeli pemain dalam beberapa tahun terakhir sejak diakusisi oleh perusahaan asal Qatar pada 2011 silam. Nilai transfer Neymar sebesar US$ 263 juta pada 2017, yang menjadi rekor tertinggi dalam sejarah sepak bola, merupakan contoh besar betapa jumbonya duit pemilik PSG ini.

Tidak hanya untuk Neymar, PSG juga rela merogoh kocek 180 juta euro (US$ 215 juta) untuk memboyong si 'bocah ajaib' Kylian Mbappe dari AS Monaco pada tahun yang sama (kemudian transfer tersebut diselesaikan pada 2018).

Lantas, siapa investor di balik berlimpahnya duit klub yang didirikan sejak 1970 ini?

Menurut website PSG, saat ini klub dimiliki oleh Qatar Sports Investments (QSI). Mengacu pada pemberitaan Sportspro, QSI membeli 70% saham PSG pada 30 Juni 2011 dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat Colony Capital. Harian asal Perancis Le Monde menaksir biaya akuisisi tersebut antara €30 juta (US$ 43,24 juta) and €40 million (US$ 57,66 juta).

Selang setahun kemudian, QSI membeli 30% saham yang digenggam Colony Capital dengan nilai sekitar €30 juta.

Dengan resmi menjadi pemilik baru PSG, QSI langsung menggelontorkan dana untuk membajak sejumlah bintang kala itu, seperti Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic, hingga David Beckham.

QSI sendiri, yang didirikan pada 2005, merupakan kendaraan investasi yang didanai oleh pemerintah Qatar, yang berfokus pada sektor olahraga dan leisure.

Beberapa sumber menyebutkan, QSI terafiliasi dengan sovereign weath fund (SWF) Qatar Investment Authority (QIA) milik Qatar--monarki Timur Tengah yang kaya minyak dan gas.

Melansir berbagai sumber, saat ini QIA memiliki aset senilai US$ 300 miliar, yang dirancang untuk mendiversifikasi aset negara dari kekayaan minyak dan gasnya.

Goal.com mencatat, QIA memiliki aset besar di seluruh dunia, termasuk Canary Wharf dan The Shard di London.

Selain itu, lembaga yang didirikan pada 2005 ini memiliki 10% saham di Empire State Realty Trust, yang memiliki Empire State Building, serta saham di raksasa penyedia jasa ride-hailing Uber. QIA juga membeli salah satu menara Asia Square di Singapura seharga $2,5 miliar dan ikut berinvestasi di startup mobil listrik China Xpeng Inc.

Melansir Bloomberg, QIA merupakan perusahaan fund terbesar nomor 11 di dunia, berdasarkan data Sovereign Wealth Fund Institute.

Selain berinvestasi di PSG, QSI juga memiliki portofolio di perusahaan pakaian olahraga Burrda Sport dan perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran, merchandising dan manajemen hak Kekayaan Intelektual, NextStep Marketing.

QSI sendiri dikomandani Nasser Al-Khelaifi di jajaran direktur. Di PSG, Al Khelaifi menjadi Presiden dan CEO klub. Dikutip dari website klub, pria Qatar berusia 47 tahun ini juga merupakan ketua beIN Media Group dan DIGITURK. Pria yang juga mantan pemain tenis profesional ini menjabat presiden Federasi Squash dan Bulu Tangkis Tenis Qatar.

Di Perancis, Nasser duduk di dewan Liga Sepak Bola Profesional Prancis dan di tingkat Eropa menjadi anggota Komite Eksekutif UEFA dan Ketua ECA (Asosiasi Klub Eropa).

Al-Khelaifi sempat terjerat skandal sekitar lima tahun lalu, yakni saat ia memberikan hadiah kepada mantan sekretaris jenderal FIFA Jerome Valcke, untuk mengamankan hak siar untuk Piala Dunia 2026 dan 2030. Namun, pengadilan Swiss menegaskan pada 30 Oktober 2020 bahwa dia telah dibebaskan dari dakwaan.

Di bawah Kepemimpinan Al-Khelaifi, PSG ditopang oleh sejumlah sponsor ternama. Untuk partner utama (principal partners) ada perusahaan pakaian olahraga ternama Nike (lewat brand Air Jordan) dan perusahaan hospitality Perancis Accor Live Limitness.

Sementara, premium partners, di antaranya diisi oleh Visit Qatar, perusahaan telekomunikasi Ooredoo (induk Indosat), Bank QNB/Qatar National Bank (yang menguasai PT Bank QNB Indonesia Tbk/BKSW), Qatar Airwais, pengembang game EA Sport dan beinSport.

Menurut catatan CNBC Indonesia, Qatar merupakan negara terkaya di dunia urutan satu dengan PDB atas dasar paritas daya beli (PPP) mencapai US$ 132.886. Sumber kekayaan negara ini diketahui dari cadangan minyak, gas, dan petrokimia yang sangat besar.

Terlebih lagi, pembangunan arsitektur gedung hingga mal sangat masif. Sehingga membuat Qatar masuk dalam daftar negara terkaya di dunia selama 20 tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Warga Iran Hadiri Pemakaman Para Komandan Militer