Mengenal Delta Plus, Mutasi Baru Varian Corona 'Ganas' India

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
16 June 2021 11:04
Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)
Foto: Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini masyarakat tengah heboh dengan adanya mutasi baru bernama Delta Plus alias AY.1. Ini merupakan mutasi dari virus corona varian Delta atau B1617.2 yang pertama kali ditemukan di India.

Menurut para ahli mutasi terbaru yang membentuk varian 'Delta Plus' cukup mengejutkan. Karena, mutasi terjadi lebih cepat dari yang diduga.

Seorang ilmuwan yang mendalami bidang genome sequencing, Bani Jolly, mengatakan bahwa sejumlah kecil sekuens Delta B1617.2 memiliki mutasi protein spike K4176N. Ini ditemukan di laboratorium GISAID, institusi yang dibuat oleh Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional untuk mempelajari data genetika virus.

Varian sendiri selama ini sudah masuk sebagai variant of concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini mengindikasikan bahwa varian ini harus menjadi perhatian karena mengancam kesehatan global.

Berikut beberapa fakta varian Delta Plus atau AY.1 yang perlu diketahui sejauh ini mengutip DNA India:

-Varian Delta Plus adalah bentuk baru dari varian Delta atau B1617.2 yang pertama kali teridentifikasi di India. Varian Delta Plus memiliki nama resmi AY.1 atau B1617.2.1.

-Belum ada indikasi bahwa varian dan mutasi terbaru tersebut memicu gejala yang lebih parah.

-Varian Delta Plus atau AY.1 kebal terhadap terapi antibodi monoklonal.

-Karena kasusnya masih sedikit, varian ini belum dikategorikan sebagai Variant of Concern (VoC).

-Salah satu mutasi yang ada pada varian Delta Plus atau AY.1 adalah K417N.

-Mutasi K417N terjadi pada protein spike SARS-COV-2 yang membuatnya lebih mudah masuk dan menginfeksi sel manusia.

-Sejauh ini ada 63 genome varian Delta atau B1617.2 dengan mutasi baru K417N yang terdaftar di GSAID.

-Varian Delta Plus ditemukan pada enam genome dari India pada 7 Juni 2021.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menyebar di Kudus, Ini Fakta Baru Varian Corona Delta India

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular