
Di Tengah Pandemi, SWR002 Sukses Menarik 91,03% Wakif Baru

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah berakhirnya masa penawaran pada 3 Juni 2021 lalu, hari ini Senin (7/6/2021) Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menetapkan hasil penjualan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR002. Total volume pemesanan pembelian SWR002 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 24,14 miliar.
Berdasarkan siaran pers, Penerbitan CWLS Ritel seri SWR002 tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk mendukung Gerakan Wakaf Nasional, membantu pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia. Melalui CWLS Ritel seri SWR002, Pemerintah memfasilitasi para pewakaf uang baik yang bersifat temporer maupun permanen agar dapat menempatkan wakaf uangnya pada instrumen investasi yang aman dan produktif.
CWLS Ritel seri SWR002 memiliki tenor 2 tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 5,57% per tahun, yang imbalannya akan disalurkan untuk program/kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat. Penyaluran imbalan akan dilakukan oleh Nazhir yang kredibel yang ditunjuk oleh Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan disetujui oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator dan pengawas Nazhir.
Dalam penerbitan SWR002 kali ini Pemerintah menggandeng Mitra Distribusi beserta Nazhir sebagai berikut : Bank Syariah Indonesia (LazisNU dan LazisMU), Bank Muamalat Indonesia (Baitulmaal Muamalat), Bank CIMB Niaga Syariah (Dompet Dhuafa Republika), Bank Permata Syariah (Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar), Bank Mega Syariah (Badan Wakaf Indonesia dan Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia), dan Bank Syariah Bukopin (Wakaf Bangun Nurani Bangsa dan Yayasan Global Wakaf).
CWLS seri SWR002 ini menggunakan akad Wakalah, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.
Penjualan SWR002 menjangkau 591 wakif di seluruh provinsi di Indonesia, yang terdiri dari 588 wakif individu dan 3 wakif institusi.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]