
Mau Liburan? Spanyol Buka Pintu Buat yang Sudah Divaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbeda dengan banyak negara yang mulai memberlakukan lockdown, Spanyol malah membuka perbatasannya untuk pelancong yang sudah divaksin dari seluruh dunia mulai hari ini, Senin (7/6/2021).
"Spanyol adalah tujuan yang aman," tegas Menteri Kesehatan Carolina Darias, dikutip dari AFP, menambahkan bahwa negara itu "dalam proses merebut kembali kepemimpinan globalnya dalam pariwisata".
Sementara, bagi pelancong Eropa yang belum divaksinasi, saat ini dapat memasuki Spanyol dengan tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 72 jam, dan mulai Senin dapat mengambil tes antigen yang lebih murah.
Di sisi lain, Inggris, pasar pariwisata yang besar untuk negara itu, belum menghapus Spanyol dari daftar negara-negara berisiko. Ini artinya para pelancong Inggris harus dikarantina saat mereka kembali ke rumah serta membayar mahal tes Covid- 19.
Inggris biasanya merupakan kontingen wisatawan terbesar ke Spanyol. Pada tahun 2019 lebih dari seperlima dari 83,5 juta kedatangan Spanyol berasal dari Inggris. Terlepas dari itu, mereka yang berada di sektor pariwisata masih mengharapkan lonjakan pengunjung musim panas.
Jose Luis Prieto, presiden serikat agen perjalanan Spanyol (Unav) mengharapkan "pemulihan spektakuler" mulai Senin. Menurutnya, selama beberapa minggu terakhir operator tur di Inggris, Prancis dan Jerman, tiga pasar utama Spanyol, telah menerima banyak pertanyaan perjaanan.
Di seluruh negeri, dari Costa del Sol hingga Kepulauan Canary, hotel dan restoran dibuka kembali setelah berbulan-bulan ditutup. Maskapai penerbangan juga telah memulai kembali rute yang dihentikan selama puncak pandemi.
Bandara Malaga mengharapkan sekitar 20 penerbangan berbeda pada Senin pagi, dari tempat-tempat di seluruh Eropa seperti Berlin, Lille, Frankfurt dan London. Spanyol juga akan mulai mengizinkan kapal pesiar masuk ke pelabuhannya lagi mulai Senin.
Keputusan ini diambil dengan tujuan merevitalisasi sektor pariwisata Spanyol yang sempat terpukul pandemi virus corona (Covid-19).
Spanyol sendiri sangat bergantung pada industri pariwisata. Namun akibat pandemi, terjadi penurunan PDB 10,8% tahun 2020.
Pemerintah Spanyol telah menetapkan tujuan untuk menarik 45 juta wisatawan pada akhir tahun. Tetapi pada akhir April, negara itu hanya mendapatkan 1,8 juta pengunjung.
Spanyol kini mencatat 3.697.987 kasus infeksi virus corona, dengan 80.196 kematian, menurut data Worldometers per Senin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Putri Leonor, Pewaris Kerajaan Spanyol Berumur 18 Tahun