
Daud vs Goliat, Aktivis Protes Beroperasinya Kapal Pesiar

Jakarta, CNBC Indonesia - Penduduk Venesia, Italia ramai-ramai melakukan protes terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh Kapal Pesiar pertama yang berlayar beberapa waktu lalu.
Masyarakat melakukan protes dengan menaiki sejumlah perahu kecil dan membawa spanduk yang bertuliskan " tidak ada kapal pesiar" karena kekhawatiran atas polusi dan erosi bawah air yang berdampak buruk ke pondasi sejumlah bangunan perkotaan.
Dikutip dari BBC, masyarakat meminta pemberlakuan larangan bagi kapal besar baik kapal pesiar maupun container seiring kembalinya musim pelancong yang mulai tiba pasca Covid-19. Masyarakat bersama para aktivis merasa khawatir tentang keselamatan dan lingkungan termasuk erosi bawah air yang membuat permukaan air di kota mengalami peningkatan.
Dalam video di BBC terlihat puluhan kapal-kapal kecil dari aktifis Venesia menghalangi jalan dari sebuah kapal pesiar yang besarnya beratus kali lipat daripada kapal kecil tersebut. Ini mirip dengan ilustrasi puluhan David atau Daud melawan Goliat.
Kapal pesiar telah mulai beroperasi meskipun pandemi Covid-19 belum usai. Salahnya satunya adalah Perusahaan Kapal Pesiar Royal Caribbean Internasional mengumumkan pada Jumat (4/6/2021) bahwa enam dari kapal pesiar mereka akan siap berlayar dari Florida dan Texas Amerika Serikat pada bulan Juli mendatang. Dalam pelayaran tersebut perusahaan mengatakan bahwa para penumpang yang belum mendapatkan vaksin diperbolehkan untuk mengikuti perjalanan.
Meski demikian, semua kru dan awak kapal dipastikan telah mendapatkan vaksin. Bagi para tamu atau penumpang, vaksin bukan hal yang wajib namun tetap diminta untuk melakukan test Covid-19 dan mengikuti protokol kesehatan selama perjalanan.
"Para penumpang atau tamu yang belum divaksin akan dminta untuk melakukan test dan harus mengikuti protokol kesehatan yang ada", dikutip dari pers rilis perusahaan seperti dikutip dari CNN Internasional.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Surga' Kapal Pesiar Singapura Kena Efek Dahsyat Pandemi