
Wow! Jakarta Kota Termahal Dunia karena Whisky & Tas Wanita

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan orang kelas menengah atas diĀ Jakarta telah membuat ibu kota Indonesia ini masuk dalam ranking kota bagi orang-orang kaya. Tentunya dengan pendapatan yang tinggi, gaya hidup dan kebutuhan yang lebih harus dapat dengan mudah diperoleh bagi orang-orang kelas atas di Jakarta.
Dalam rilis terbaru Bank Julius Baer yang membandingkan biaya hidup bagi orang kaya di 25 kota di dunia, Jakarta berada dalam peringkat 20 kota termahal bagi kaum-kaum crazy rich. Jakarta berada di bawah Miami dan berada di atas Sao Paulo, Mumbai, Mexico City, Vancouver, dan Johannesburg.
Ada dua hal signifikan yang menurut Julius Baer menjadikan Jakarta sebagai kota yang cukup mahal bagi para kaum kelas atas. Pertama adalah harga tas mewah wanita. Dari 25 kota yang disurvei, Jakarta menempati peringkat dua dalam hal ranking harga tas, hanya berada di bawah Manila, Filipina.
Hal ini dikarenakan pajak yang dikenakan dalam barang mewah bagi kaum hawa ini. Pajak bea masuk untuk tas sangatlah bervariasi, mulai dari 15 hingga 20%. Tak hanya bea masuk, tas mewah masih dikenai PPN yang tarifnya 10% dan PPh yang tarifnya sekitar 7,5 hingga 10%.
Hal kedua yang membuat biaya hidup di Jakarta cukup mahal bagi orang kaya adalah harga whisky. Dalam daftar ini harga whisky yang berada di Jakarta merupakan yang termahal ketiga di dunia, hanya di bawah Manila dan Shanghai. Alasan mengapa whisky cukup mahal pun sama dengan tas mewah, yakni pajak yang diterapkan pemerintah bagi minuman alkohol ini.
Namun dibandingkan 25 kota-kota lainnya, ada beberapa hal yang lebih murah diperoleh di Jakarta dibandingkan kota-kota lain. Daftar itu menuliskan bahwa harga sepeda menempati ranking 24 dan paket teknologi di peringkat 25.
Secara global, Julius Baer menempatkan Shanghai, China naik ke peringkat teratas untuk dinobatkan sebagai tempat termahal untuk hidup sebagai individu kaya. Hong Kong, nomor satu tahun lalu, merosot ke posisi ketiga, sementara Tokyo, Jepang tetap stabil di posisi kedua.
Lebih lanjut, Bank yang berpusat di Zurich, Swiss itu menyatakan bahwa benua Asia diperkirakan akan mempertahankan bentengnya sebagai kawasan termahal di dunia bagi orang kaya selama beberapa tahun mendatang, karena pertumbuhan ekonominya terus berlanjut dengan cepat setelah pandemi Covid-19.
"Covid tidak menjadi epidemi (di Asia) dengan cara yang sama seperti negara lain dalam indeks," kata Rajesh Manwani, kepala pasar dan solusi manajemen kekayaan untuk Asia-Pasifik di Bank Julius Baer.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 25 Kota Termahal di Dunia bagi Crazy Rich, Ada Jakarta?
