
Bunda, Kenali Sindrom Covid-19 Langka Ini pada Anak

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona tidak memandang bulu dan bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak dan remaja. Namun pada kelompok itu, biasanya gejalanya ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang membuatnya rentan komplikasi berat. Seperti yang baru-baru ini, di mana terjadi komplikasi Covid-19 yang langka yakni Sindrom Peradangan Multisistem (MIS-C).
Disinyalir, sindrom tersebut dapat mengancam jiwa. Biasanya muncul antara dua dan enam minggu setelah infeksi, bahkan dalam kasus Covid-19 tanpa gejala. Gejalanya seperti dsyok toksik dan penyakit Kawasaki. Anak-anak akan mengalami demam, ruam, kelenjar bengkak, konjungtivitis.
Dalam kasus yang parah, ada pula radang jantung dan kegagalan banyak organ. Namun, ahli menegaskan, sindrom ini tidak begitu fatal jika ditangkap dan ditangani sejak dini.
Kasus ini awalnya ditemukan di Puerto Montt, Chili Selatan. Ia menimpa remaja putra berumur 16 tahun bernama Emilio. Ia gagal diselamatkan dan meninggal dunia karena komplikasi langka tersebut.
Kepada TVN, ibu dari Emilio Lorena Navarrete mengatakan bahwa putranya yang pencinta musik itu meninggal dunia sekitar seminggu setelah pertama kali mengeluh merasa lelah dan sakit di kakinya pada akhir Januari. Dalam beberapa hari ia juga mengalami bercak-bercak pucat di kulitnya, demam tinggi, muntah-muntah, dan air seni berwarna gelap.
Dokter di rumah sakit kota pun bingung dengan kasus tersebut sebab setelah berulang kali diuji tes Covid-19 hasilnya selalu kembali negatif. Dr. Loreto Twele, spesialis penyakit menular anak di rumah sakit Puerto Montt, mengatakan bahwa menangkap kasus corona ini seperti menyusun "gergaji ukir".
"Tidak ada hal tunggal. Anda harus menyatukan semua bagian untuk dapat membuat diagnosis dini dan memulai pengobatan," katanya.
Ini pun kini menjadi perhatian sendiri di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. Bahkan sindrom MIS-C disebut efek varian baru virus corona.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Deretan Tips Jaga Kesehatan Mental-Fisik Saat Pandemi
