Cerita dr. Tirta Usai Divaksinasi Covid: Lapar Kayak Umumnya

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 January 2021 20:29
dr. Tirta (Tangkapan Layar Instagram @dr.tirta)
Foto: dr. Tirta (Tangkapan Layar Instagram @dr.tirta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Relawan Medis Covid-19, dr.Tirta Mandira Hudhi, menjadi salah satu influencer dari kalangan tenaga kesehatan yang menerima vaksin Covid-19 pertama di Yogyakarta. Tirta pun menjelaskan pengalamannya setelah divaksinasi.

Ia menyebutkan bahwa dirinya tidak merasakan efek samping yang berarti dari vaksin corona.

"Tapi yang saya soroti adalah lapar kayak umumnya, dan itu enggak saya doank dan dirasakan semua nakes, ujar dr. Tirta dalam PROFIT, CNBC Indonesia, Jum'at, (15/01/2021).

Dia mengungkapkan setelah di vaksinasi masih tetap bertugas malam di Puskesmas Turi. Dia juga menyebut bahwa sebelum menerima vaksin pastikan kondisi kesehatan sedang prima.

"Kalau prosedur itu kita kembali lagi pada zaman dulu kita kecil jaga kondisi fisik, makan teratur, tidur teratur. Soalnya Sinovac ini kan vaksin yang sudah mati jadi dan bagaimanapun kita harus jaga fisik karena akan dimasukkan sesuatu di dalam tubuh," papar dia.

Dr. Tirta menjelaskan sedikit skema saat akan menerima vaksin. Pertama-tama, para petugas akan mencocokkan nomor identitas atau NIK, lalu akan ada screening 16 poin.



Jika semua sudah dilakukan maka akan dilakukan pengecekan tekanan darah, suhu tubuh, denyut jantung dan gula darah.

Setelah pengecekan selesai, vaksinasi pun bisa dilakukan selama 5 menit dan setelahnya si penerima vaksin akan diminta menunggu selama 30 menit. Ini untuk mengecek apakah ada masalah atau tidak dan akan diberi kartu kontrol untuk dua minggu ke depan menjalani vaksin lanjutan.
Kategori tidak bisa menerima vaksin

Dr. Tirta menyebut bahwa ada beberapa kategori yang tidak bisa menerima vaksin yakni mereka yang tidak bisa melalui 16 poin screening di atas serta mereka yang memiliki penyakit TBC.

"Kalau Sinovac ini inklusinya di atas 60 tahun enggak boleh tetapi itu tidak menjadi faktor utama tetap ada faktor 15 lain juga kan seperti penyakit sistemik, sedang menjalani penyakit ISPA. Misalkan kita dalam keadaan enggak fit atau TBC enggak boleh," papar dia.

Namun demikian meskipun sudah menerima vaksin, dr Tirta mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan terus menjaga kondisi fisik dan berolahraga.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Riset: Tidur Cukup Perpanjang Perlindungan Vaksin Covid-19 Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular