Bunda Waspada, Mutasi Corona Inggris Rentan Menular ke Anak

sef, CNBC Indonesia
25 December 2020 10:45
Kasus COVID-19 Turun Drastis, Spanyol Buka Lockdown. AP/Alvaro Barrientos
Foto: Ilustrasi. AP/Alvaro Barrientos

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru virus corona, VUI 202012/01, ditemukan di Inggris. Untuk kali ini, jenis ini membuat anak-anak sama rentannya untuk tertular dengan orang dewasa.

Para peneliti dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) menyatakan jika varian baru ini berbeda dengan jenis virus yang ada sebelumnya. Profesor NERVTAG Wendy Barclay mengatakan adanya perubahan cara masuk virus pada saat masuk sel manusia yang membuatnya anak-anak menjadi rentan.

Hal senada juga dikatakan anggota NERVTAG dan ahli epidemiologi di Imperial College London, Neil Ferguson. Ia menyatakan kecenderungan virus untuk menularkan pada anak-anak sudah dilihat peneliti dalam data.

Namun dia menambahkan jika mereka belum menetapkan sebuah kausalitas atas hal tersebut. Ferguson juga menambahkan tim peneliti perlu mengumpulkan tambahan data untuk melihat varian virus di masa depan.

"Kami akan mengumpulkan lebih banyak data untuk melihat perilakunya di masa datang," ungkapnya dikutip dari Reuters, Jumat (25/12/2020).

Varian ini 70% lebih menular daripada strain yang ada sebelumnya di Inggris. Dengan temuan ini juga membuat sejumlah negara menutup akses perbatasan dengan Inggris dan menetapkan pembatasan selama Natal.

Sementara itu,sebuah studi menyebut jenis baru corona hasil mutasi di Inggris, VUI-202012/01, lebih menular. Ini bisa menyebabkan tingkat rawat inap dan kematian lebih tinggi di 2021.

Melansir penelitian Centre for Mathematical Modelling of Infectious Diseases (Pusat Permodelan Matematika Penyakit Menular) di London School of Hygiene and Tropical Medicine, varian ini 56% lebih menular dibanding jenis lainnya. Bloomberg dan Medicalxpress juga menulis hal ini.

"Para peneliti, yang berfokus pada Inggris tenggara, timur dan London, mengatakan masih belum pasti apakah strain yang bermutasi itu lebih atau kurang mematikan daripada pendahulunya," tulis penelitian itu dikutip Jumat (25/12/2020).

"Namun demikian, peningkatan penularan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan besar dalam insiden, dengan rawat inap dan kematian Covid-19 diproyeksikan mencapai tingkat yang lebih tinggi pada tahun 2021 daripada yang diamati pada tahun 2020."

Peneliti juga memperingatkan pemerintah Inggris bahwa lockdown yang mereka lakukan November tidak efektif. Kecuali, sekolah dasar dan universitas juga ditutup.

"Setiap langkah pelonggaran kontrol, sementara itu, kemungkinan akan mendorong 'kebangkitan virus secara besar-besaran'," tulis peneliti lagi.

"Ini berarti bahwa "mungkin perlu untuk mempercepat peluncuran vaksin untuk memiliki dampak yang cukup berarti dalam menekan beban penyakit yang diakibatkannya".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inspiratif! Dari Jual Koran, Wanita Ini Beli Rumah Rp2,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular