Pangeran Brunei Abdul Azim, Mengapa Sempat Kontroversial?

sef, CNBC Indonesia
26 October 2020 07:56
Prince Azim of Brunei attends the Versus Versace and Capsule Collection fashion show at the 69th Regiment Armory on Wednesday, May 15, 2013 in New York. (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)
Foto: Pangeran Haji Abdul Azim (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pangeran Brunei Darussalam Abdul Azim meninggal dunia. Ini membawa duka bagi Brunei di mana negara itu berkabung selama tujuh hari.

Ia dikabarkan sakit dan meninggal dunia pada Sabtu (24/10/2020). Namun tidak dirinci sakit yang diderita sang pangeran berusia 38 tahun itu.



Sosok Pangeran Azim adalah orang yang disebut suka beramal. Ia disebut pernah menyumbangkan semua hasil penjualan tasnya ke 'Make A Wish Foundation UK'.

Selain sebagai produser di rumah produksi Daryl Prince Productions, Pangeran Azim juga terkenal sebagai perancang tas untuk perusahaan MCM. Ia disebut sebagai donatur tetap di badan amal tersebut.


Meski begitu, ada sejumlah kontroversi yang sempat menghampiri dirinya. Diantaranya pesta-pesta mewah yang pernah ia buat.

Semasa hidupnya sang pangeran sempat membuat heboh pemberitaan internasional. Ia, menurut Meeaw, sempat mengadakan pesta 6.000 mawar putih dengan tamu penuh selebriti di 2009.

Saat itu, tagihan 'Party of The Year 2009' yang ia buat di hotel rumah pedesaan Stapleford Park di Leicestershire mencapai 70.000 pound atau sekitar Rp 1,3 miliar. Tamu-tamu hadir seperti Janet Jackson, Mariah Carey, dan Sophia Loren.

Ia juga membuat pesat mewah lain di 2012 untuk merayakan ulang tahunnya ke-30. Bertempat di The Dorchester Hotel, di London, dan menampilkan tamu-tamu seperti Raquel Welch, Marisa Tomei, dan Pamela Anderson

Pangeran Azim juga diberitakan sejumlah media dekat dengan individu-individu lesbian, gay, biseksual, dan transgender dan queer (LGBTQ). Hal ini sempat ditulis Newsweek.

Itu juga membuat kehebohan. Pasalnya negara Sultan Hassanal Bolkiah itu sempat menerapkan hukuman mati terhadap kelompok ini di 2019.

Penerapan hukuman mati ini menurut Sultan sesuai dengan syariat Islam, diperlukan dari berbagai sudut pandang dan pertimbangan. Meski begitu, tak ada komentar dari kerajaan soal pemberitaan kedekatan sang pangeran dengan kelompok ini.

Pangeran Abdul Azim lahir di Bandar Sri Begawan 29 Juli 1982. Ia belajar di Sekolah Internasional Brunei, Raffles Institution, dan menamatkan kuliah di Universitas Oxford Brookes.




(sef/sef) Next Article Kabar Duka, Pangeran Brunei yang Kontroversial Tutup Usia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular