RI Punya Hutan Pelangi! Diajukan Masuk UNESCO Global Geopark
Jakarta, CNBC Indonesia- Kabar gembira datang dari Bondowoso, Jawa Timur. Kawasan hutan pelangi diajukan masuk UNESCO untuk bidang biologi.
Melansir dari detiktravel.com, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Parpora Bondowoso membenarkan kabar tersebut.
"Betul Kawasan hutan itu diajukan sebagai Global Geological Park ke UNESCO, dengan subtitle National Geopark Ijen,"kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Parpora Bondowoso, Arif Setyo Raharjo, Senin (14/9/2020)
Kawasan hutan pelangi dikelola oleh Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Hutan yang berada di Dusun Darungun, Kecamatan Sumberwringin ini disebut Arif sudah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai Global Geopark.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan lembaga tersebut. Kawasan hutan pelangi itu memang berpotensi dan sudah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai Global Geopark bidang biologi," kata Arif.
Sebagai informasi, batang pohon di hutan pelangi memang berwarna warni seperti pelangi, yakni hijau, kuning, merah, jingga, sampai biru tua, lalu coklat.
Warna yang keluar dari batang pohon yang memiliki nama latin eucalyptus ini bersifat alami.
"Warna-warni itu disebabkan ke karena proses oksidasi antara kambium dengan oksigen," jelas Dosen Prodi Biologi, FPMIPA Universitas Jember, Rendy Setiawan.
Sehingga, lanjut Rendy ketika getah atau kambium mengelupas terjadi gradasi warna.
"Siklus pergantian kambium masing-masing pohon memang berbeda. Sehingga tampak seperti pelangi. Ada pohon yang dominan hijau, jingga, kuning, dan warna lainnya," lanjut Rendy Setiawan.
Kawasan hutan pelangi sudah ada sejak zaman Belanda, tepatnya sekitar tahun 1939.
Kawasan yang memiliki luas sekitar 23 hektar ini masuk dalam Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwaringin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
