
Kopi Politik, Tempat Aktivis Sampai Politisi Beken Kopi Darat

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki bangunan tiga lantai di bilangan Jalan Pakubuwono VI nomor 26, Kebayoran Baru, pengunjung akan disambut oleh Tokoh Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno hingga Tokoh Revolusi asal Argentina Che Guevara.
Soekarno nampak berdiri tegak menggunakan pakaian khas, seolah menyambut siapa saja yang hadir. Tentunya, Soekarno dan Che Guevara yang dimaksud hanyalah sebuah lukisan yang menghiasi salah satu dinding Kopi Politik, kedai yang tak hanya sekedar untuk ngopi, tapi juga wadah untuk diskusi dan berkumpul bagi politisi dan aktivis.
Manager Kopi Politik, Otong Komarudin mengatakan, kedai kopi yang satu ini tak hanya diperuntukkan bagi kegiatan sosial dan politik. Namun mahasiswa hingga sejumlah politisi seperti Aburizal Bakrie, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah singgah di kedai tersebut.
Soal harga, boleh jadi Kopi Politik memang ramah di kantong. Apalagi jika dibandingkan dengan sajian kopi dengan aroma yang khas. Kopi Politik juga menyediakan penganan pendamping, sehingga tak hanya bisa ngopi-ngopi, tapi tersedia juga kudapan untuk pendamping kopi.
"Sanger adalah kopi susu khas Aceh yang paling banyak dipesan dan favorit," katanya.
Soal bagaimana kinerja keuangan Kopi Politik, dia mengaku tak terlalu ambil pusing terkait dengan berapa keuntungan yang dikantongi, apalagi sejak Covid-19. Yang terpenting adalah, Kopi Politik masih bisa mencukupi operasional sehari-hari.
"Karena untuk profit nanti dulu, yang penting bisa jalan apalagi sekarang di masa Covid-19 seperti sekarang," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
![]() |
Saat ini, Kopi Politik memasuki tahun ketiganya memanjakan lidah penggemar kopi, khususnya jenis kopi yang berasal dari Serambi Mekah, Aceh. Meski terbilang masih hijau di dunia perkopian, namun Kopi Politik bersyukur masih tetap bertahan di tengah hantaman Covid-19.
"Bersyukur masih bisa menggaji karyawan, karena awal PSBB sempat minus," ujarnya.
Beruntung, selama PSBB ada kegiatan yang tetap bisa dilakukan misalnya pada awal Januari 2020, Kopi Politik juga hadir dalam kegiatan sosial. Kopi Politik hadir memberikan bantuan makanan 1.000 box per hari selama kurang lebih 5 bulan.
"Kita bagi-bagi makanan yang terdampak covid 19. Kita juga bagikan sembako berupa beras dan lainnya. Kita ikut membantu sesama dan tentunya membantu memberikan perhatian kepada masyarakat yang kurang mampu," ujarnya lagi.
Setelah melalui hari-hari berat, hingga akhirnya harus merumahkan 2 orang karyawannya, kondisi lambat laun berbalik arah dan menuju arah perbaikan. Kopi Politik pelan tapi pasti berdenyut lagi. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Kopi Politik mulai didatangi para penikmat kopi.
Bercerita mengenai sebelum pandemi, Kopi Politik cukup mendapatkan sambutan yang baik, terbukti dari banyaknya diskusi yang digelar. Dia mencatat hampir setiap bulan ada saja yang mengadakan diskusi dengan tema seputar politik hingga ekonomi.
"Biasanya dibandrol 35 pax itu Rp 5 juta, sebelum Covid-19, satu bulan bisa ada 3 kali diskusi," ujarnya.
Meski kini diskusi serupa belum bisa digelar, dia menyebut Kopi Politik pelan-pelan mulai bangkit. Setiap bulan, setidaknya sekitar 600-700 gelas kopi terjual, belum lagi untuk kopi dengan ukuran botol 1 Liter.
Guna terus menggaungkan nama Kopi Politik, berbagai acara yang bisa dilakukan tanpa harus tatap muka mulai digelar. Beberapa waktu lalu, dengan tema "Kopol Gaming" dibuatlah turnamen gaming Mobile Legend.
"Banyak sekali yang daftar, bahkan sampai pendaftaran ditutup. Ada hadiahnya. Nanti akan buat event berikutnya," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Kopi Politik, Tempat Ngopi Paling Santai di Jaksel