
Kisah Pianis Joey Alexander Hadapi Covid-19 di AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pianis muda berdarah Indonesia, Joey Alexander kini telah menetap di Amerika Serikat. Namanya semakin santer terdengar setelah masuk nominasi ajang bergengsi Grammy Awards.
Joey mengaku bahwa ia memiliki cara untuk menghadapi pandemi di Amerika. Seperti diketahui Amerika Serikat sendiri menjadi negara pertama yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi pertama di dunia.
Berdasarkan data Jumat pagi, jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat telah melebihi 6,5 juta kasus. Menurutnya,
"Saya juga enggak tahu cara hadapi situasi ini. Yang penting ikuti protokol. Banyak hal terjadi tapi membuat saya lebih ke mental dan memiliki persepsi positif," kata Joey saat acara Infest virtual Merah Putih 'Jadi Kebanggan Bangsa Lewat lnovasi dan Karya', Sabtu (12/9/2020).
Beberapa bulan lalu, ia telah merilis album baru bertajuk Warna. Melihat konser tak boleh lagi digelar selama pandemi COVID-19, Joey merasa bersyukur karena sudah sempat tur hingga Eropa guna mempopulerkan albumnya itu.
Kendati demikian promonya pun sempat terhambat dan banyak penampilannya yang terpaksa harus batal." Ada beberapa schedule yang banyak yang di-cancel. New York 'kan kondisinya memang sedang kurang baik," paparnya.
Selama pandemi, Joey mengaku lebih banyak menghabiskan waktu berkarya di rumah. Dia juga mengatakan bahwa apapun yang terjadi harus bersyukur dan dan lebih sabar.
"Enggak banyak yang bisa dilakukan saya di rumah buat komposisi setiap hari. Saya liat lebih positivity. Saya senang bisa main dengan band saya. Karena musisi hidupnya lewat live perfomance tapi kondisi tidak memungkinkan," ungkap dia.
Joey juga berpesan kepada musisi lainnya untuk tetap semangat. Serta tetap menghasilkan karya yang terbaik walaupun dunia sedang diterjang virus Covid-19.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Geliat Industri Biji Kopi Bertahan Saat Pandemi Corona