
Pre Order Sepeda 'Brompton Made in Bandung' Full Hingga 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan di beberapa daerah, kegiatan bersepeda menjadi diminati. Permintaan sepeda pun meningkat dalam beberapa waktu belakangan, baik untuk kegiatan olahraga maupun sarana transportasi alternatif di tengah pandemi.
Salah satu jenama yang kini sedang naik daun, yakni Kreuz, produsen sepeda asli Bandung, Jawa Barat, yang dikatakan sebagai "Brompton" buatan Indonesia. Brand Kreuz kian melambung usai diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menggunakan produk itu.
Founder Kreuz Pannier Yudi Yudiantara mengatakan, saat ini pesanan sepeda Kreuz telah penuh hingga 2023. Saat ini, pembuatan sepeda baru bisa sekitar 15 unit per bulan. Namun September mendatang, pembuatan sepeda sudah menggunakan proses pabrik sehingga bisa mencapai lebih dari 100 unit per bulan. Dari Juni hingga Agustus, Yudi mengatakan ada sebanyak hampir 400 pesanan yang masuk.
"Sebelumnya kami belum banyak melibatkan UMKM Bandung, tetapi sekarang ketika sudah banyak memproduksi kami banyak melibatkan UMKM Bandung, dan hingga Agustus pesanaan meningkat hampir 400 unit yang masuk," kata Yudi dalam virtual launching SR013, (28/08/2020).
Yudi mengungkapkan sebanyak 70% dari onderdil sepeda Kreuz berasal dari lokal dan kebanyakan dari UMKM di Bandung. Smentara sisanya masih harus impor karena belum dibuat di dalam negeri.
Dia juga mengharapkan pengusaha UMKM dapat membaca peluang di tengah pandemi ini, apalagi produk dalam negeri juga tidak kalah kualitasnya dengan merek luar. Salah satunya adalah peluang bisnis sepeda yang naik daun di masa pandemi ini.
"Mungkin mereka melihat olahraga paling aman adalah bersepeda di masa pandemi ini, dan buat kami sendiri jadi banyak melibatkan UMKM dari Bandung," katanya.
Sebelumnya Yudi mengatakan untuk satu frame set sepeda dijual seharga Rp 3,5 juta, namun untuk menjadi full sepeda dapat mengikuti selera konsumen. Dia mengatakan untuk full bike yang biasa dipesan masyarakat harganya bisa dikisaran Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per sepeda.
Saat ini sepeda Kreuz, sebanyak 70% partisinya dibuat sendiri dan 30% masih ada yang harus impor dan mengambil dari pasaran. Pada kondisi saat ini, Yudi mengakui ada kenaikan harga yang cukup tinggi untuk partisi yang tidak dapat diproduksi sendiri.
"Misalnya ban, ada kenaikan 200% hingga 300%, karena menjualnya frame set kami serahkan ke konsumen. Kalau mau partisi yang murah ada juga, kalau mau yang mahal juga ada, karena sekarang sangat tinggi harganya," katanya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Gowes Pakai 'Brompton' Rasa Lokal, Berapa Harganya?