Bali Buka Wisata untuk Turis 'Bule' 11 September, Pak Luhut?

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
20 August 2020 17:35
Luhut Binsar Pandjaitan,  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara perihal wacana pembukaan Bali terhadap wisatawan asing dalam waktu dekat. Menurut dia, wacana itu belum akan direalisasikan dalam waktu dekat.

"Untuk pembukaan pariwisata asing kita belum akan buka jadi kita fokuskan untuk yang pariwisata domestik dulu (pembukaan wisata domestik dilakukan sejak 31 Juli 2020)," ujar Luhut saat ditemui awak media, usai membuka acara YOUTH VOICE : Coral Reef Restoration ICRG (Indonesia Coral Reef Garden), di Pantai Mangiat, Nusa Dua, Bali, Rabu (19/8/2020).


Seperti dikutip laman resmi Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kamis (20/8/2020), Luhut pun membantah apabila pemerintah tidak memperhatikan pandemi Covid-19 dalam pembukaan sektor pariwisata. Menurut dia hal itu keliru.

"Justru kita sangat berhati-hati," kata Luhut.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan pembukaan pulau dewata bagi turis asing masih tentatif dalam penentuan tanggal. Untuk itu, belum pasti Bali akan dibuka untuk wisatawan asing pada 11 September, meski hari tersebut merupakan hari baik dalam kalender Hindu Bali.

Cok Ace, panggilan dari Wagub Bali, mengatakan pembukaan wisata Bali sangat penting bagi perekonomian Pulau Dewata.



"Pandemi Covid-19 merupakan bencana paling dahsyat bagi pariwisata Bali. Ini jauh lebih buruk daripada bom Bali, baik yang pertama maupun yang kedua, dan lebih buruk dari semua letusan Gunung Agung yang digabungkan," ujar Cok Ace seperti dikutip dari CNN Internasional, Rabu (19/8/2020).

Mantan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini mengatakan, tingkat okupansi hotel di Bali turun 99% pada Juli 2020, dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Bali kehilangan pendapatan sekitar Rp 9,7 triliun per bulan akibat pandemi Covid-19.

Puluhan ribu pekerja lokal telah diberhentikan secara resmi dan umumnya tanpa pesangon. Ribuan orang kehilangan pekerjaan formal, dan banyak pekerja informal di pariwisata Bali yang putus asa karena tak ada pendapatan.

Sementara, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sendiri baru melayani total 25.305 penumpang domestik. Trafik penerbangannya mencapai 334 pergerakan pesawat.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Misteri Bagi Orang Asing, Bali Dianggap Kebal Corona?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular