
Covid-19 Global Tembus 20 Juta Orang, WHO Beri Pesan Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka terjangkit wabah virus corona (Covid-19) secara global sudah mencapai lebih dari 20 juta kasus pada Senin (10/8/2020) kemarin. Pandemi global ini tentu mengubah kehidupan normal seluruh masyarakat dunia.
Tercatat kini ada total 20.248.370 kasus positif per Selasa (11/8/2020), menurut data Worldometers. Dari total tersebut, sebanyak 738.715 orang dinyatakan meninggal dunia dan 13.112.000 orang berhasil sembuh.
Sementara jumlah kasus aktif ada sebanyak 6.397.655 kasus dengan rincian: 6.333.114 (99%) pasien dalam kondisi ringan, dan 64.541 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.
Terkait penyebarannya, virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini telah dikonfirmasi di 213 negara dan teritori di seluruh dunia, serta pada dua alat angkut internasional.
Meskipun kini masyarakat dunia harus selalu mengenakan masker wajah di ruang publik, atau memesan sesuatu secara online agar menjaga jarak, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak orang-orang tidak putus asa.
"Di balik statistik ini ada banyak rasa sakit dan penderitaan ... Tapi saya ingin menjelaskan: ada tunas hijau harapan," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari AFP. "Tidak ada kata terlambat untuk membalikkan wabah."
Tedros memberi contoh negara-negara yang berhasil menekan Covid-19, seperti Rwanda dan Selandia Baru, yang pada Senin mengatakan pihaknya berencana untuk membuka "gelembung perjalanan" bebas virus dengan Kepulauan Cook.
Dengan sebagian besar dunia terjebak dalam siklus wabah dan penguncian ekonomi yang menghancurkan, semua mata tertuju pada perlombaan untuk mendapatkan vaksin. Tinjauan WHO mengatakan 165 kandidat vaksin sedang dikerjakan di seluruh dunia, dengan enam vaksin sudah mencapai Fase 3 evaluasi klinis.
Tetapi Direktur Darurat WHO Michael Ryan memperingatkan bahwa vaksin hanyalah "sebagian dari jawaban" menunjuk pada polio dan campak sebagai penyakit dengan vaksin yang belum sepenuhnya diberantas.
"Anda harus dapat memberikan vaksin itu kepada populasi yang ingin dan menuntut untuk memiliki vaksin itu," kata Ryan.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang memiliki kasus terbanyak dengan 5.251.446 kasus, naik 49.800 kasus per hari. Posisi kedua diduduki oleh Brasil dengan 3.057.470 kasus terkonfirmasi, naik 21.888 kasus dalam sehari.
Sedangkan India menduduki posisi ketiga dengan kasus corona terbanyak di dunia, dan posisi pertama di wilayah Asia. India kini memiliki 2.267.153 kasus positif, dengan 53.016 tambahan kasus baru dalam sehari.
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat (5.251.446 positif, 166.192 meninggal, 2.715.934 sembuh)
2. Brasil (3.057.470 positif, 101.857 meninggal, 2.163.812 sembuh)
3. India (2.267.153 positif, 45.353 meninggal, 1.581.640 sembuh)
4. Rusia (892.654 positif, 15.001 meninggal, 696.681 sembuh)
5. Afrika Selatan (563.598 positif, 10.621 meninggal, 417.200 sembuh)
6. Meksiko (485.836 positif, 53.003 meninggal, 327.993 sembuh)
7. Peru (478.024 positif, 21.072 meninggal, 324.020 sembuh)
8. Kolumbia (397.623 positif, 13.154 meninggal, 221.485 sembuh)
9. Chili (375.044 positif, 10.139 meninggal, 347.342 sembuh)
10. Spanyol (370.060 positif, 28.576 meninggal)
Sementara itu Indonesia berada di atas posisi China dan menduduki peringkat ke-23 dengan 127.083 kasus positif, naik 1.687 kasus per hari, dengan 5.765 kasus kematian, dan 82.236 pasien berhasil sembuh.
Dengan jumlah tersebut, Indonesia menduduki peringkat kedua di wilayah ASEAN, dengan peringkat pertama diduduki oleh Filipina dengan 136.638 kasus, dan posisi ketiga ditempati oleh Singapura dengan 55.292 kasus positif.
China Daratan, yang awalnya merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, berhasil turun ke posisi ke-32 dengan 84.668 kasus positif, 4.634 kematian, dan 79.232 pasien berhasil sembuh.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO: Kasus Covid-19 di Dunia Naik, 10 Ribu Pasien Meninggal