Waduh, Ini 197 Mal di Indonesia yang Tutup Akibat Corona!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 April 2020 12:19
Suasana Mal Kota Kasablanka (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Foto: Suasana Mal Kota Kasablanka (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat perbelanjaan menjadi salah satu sektor yang paling terkena dampak wabah COVID-19. Data terbaru dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), ada 197 pusat perbelanjaan atau mal yang harus menutup sebagian besar aktivitasnya. Mulai dari ujung Sumatera Utara hingga Sulawesi.

DKI Jakarta menjadi daerah dengan penyumbang terbanyak, yakni dengan 78 pusat perbelanjaan. Hal ini tidak lepas dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperpanjang hingga 22 Mei mendatang. Beberapa mal yang tutup diantaranya Lippo Mall Puri Dan Lippo Mall Kemang hingga 8 Mei, serta Senayan City dan Mall Taman Anggrek hingga 22 Mei mendatang.

Kemudian disusul Bandung dengan 16 mal, Tangerang Selatan sebanyak 15 mal dan Bekasi sebanyak 12 mal. Bergeser ke Bali, ada 7 mal yang ditutup, demikian juga dengan Makassar. Sementara jika pergi ke Medan, ada 5 mal yang ikut terimbas dan tutup. 

Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan mengatakan bahwa penutupan mal berdampak besar terhadap pendapatan tenant atau penyewa lapak. Mereka sudah tidak lagi mendapat pemasukan sebagaimana mestinya. Impaknya, banyak penyewa gerai atau tenant yang kesulitan membayar biaya sewa saat ini.



Hal ini berdampak pada kesulitan mall dalam membiayai biaya operasional, di antaranya upah karyawan hingga biaya listrik dan air, yang jumlahnya juga tidak sedikit.

"Operasional nggak ada penurunan sama sekali, dikit aja. Penggunaan listrik tetap jalan. Nggak mungkin digelapin, security tetep jaga, hand sanitizer lebih banyak. Jadi saya kira yang di sini, bandingan tenant dan mal, malnya lebih menderita dari tenant," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (27/4).

Sementara dari sisi tenant pun demikian, yang mengaku sedang kesulitan membayar cicilan kepada pengelola. Penyebabnya adalah tidak lancar cashflow akibat kesulitan dalam menjalankan usaha.

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengungkapkan saat ini para penyewa sedang mengajukan keringanan biaya sewa. Skemanya tergantung kepada masing-masing mal, dengan penurunan biaya sewa maupun jangka waktunya diperpanjang.

"Kita memang nggak lakukan pembayaran penuh, mungkin sedang dilakukan pencicilan dan minta keringanan. Utamakan karyawan dulu dalam jangka sementara untuk bertahan. Nilainya ya B2B (business to business)," sebut Budihardjo, Senin (27/4).

Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)Foto: Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)
Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)
Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)Foto: Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)
Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)

Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)Foto: Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)
Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)


Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)Foto: Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)
Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)


Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)Foto: Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)
Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)

Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)Foto: Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)
Daftar Mall Tutup Sementara (Dok. APPBI)

[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Streaming! Pengusaha Mal Minta Pemeritah Tak Diskriminatif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular