Kesunyian Lonceng Big Ben di Usia yang ke-160

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
12 July 2019 14:25
Banyak orang mengira Big Ben adalah sebutan untuk menara yang menjulang di Gedung Parlemen Inggris.
Foto: Menara Elizabeth dan lonceng 'Big Ben' di Gedung Parlemen, London, Inggris (14/8/2019). (REUTERS / Neil Hall)
London, CNBC Indonesia - Banyak orang mengira Big Ben adalah sebutan untuk menara yang menjulang di Gedung Parlemen Inggris. Akan tetapi mereka keliru. Ada sebuah fakta yang mungkin jarang diketahui oleh kita semua. Big Ben adalah sebutan untuk lonceng yang terletak di dalam Menara Elizabeth setinggi 315 kaki. Dan tak banyak yang tahu bahwa lonceng itu telah berusia 160 tahun pada Kamis (11/07/2019) kemarin.

Lonceng itu pertama kali berdentang pada 11 Juli 1859. Namun, semenjak dilakukan renovasi pada 2017, lonceng tersebut diam atau berhenti berdentang hingga proyek itu rampung. Demikian siaran pers dari Parlemen Inggris seperti dilansir dari cnninternasional, Jumat (12/07/2019).

Sampai dengan saat ini, proyek renovasi yang sedang dikerjakan sudah mencapai separuh jalan. Proyek itu diharapkan selesai pada 2021. Sementara Big Ben tetap berapa di tempatnya selama proyek renovasi berlangsung, komponen-komponen dari jam seberat 11-ton yang ada di menara itu dilepas untuk melindungi dari kerusakan.



Setiap geligi roda telah diservis oleh pembuat jam, North Dial. Proses penempatan kaca, pengecatan ulang, hingga pemberian tinta emas sudah dilakukan. Kemudian sebanyak 324 potongan kaca sedang dipasang ke bingkainya oleh seniman kaca patri.

"Ini adalah bukti keahlian yang tercermin dalam penciptaannya, dan tim ahli memeliharanya, sudah 160 tahun sejak Big Ben berdentang pada 11 Juli 1859, Great Bell maupun Great Clock masih tetap dalam kondisi yang fantastis," kata Steve Jaggs, penjaga Great Clock.

Atap besi cor berjumlah 3.433 itu sekarang sedang dipasang kembali setelah dilepas dan dipulihkan. Batu pahatan berukir yang termasuk simbolik malaikat, huruf dan makhluk buatan lainnya telah dibersihkan.

"Ini adalah program yang kompleks yang melibatkan ratusan ahli di seluruh negeri untuk bekerja pada berbagai elemen proyek," kata Charlotte Claughton, pemimpin proyek, dalam sebuah pernyataan.

Claughton mengatakan kerja keras dari mereka yang terlibat itu berarti menunjukkan bahwa proyek ini berjalan dengan baik.

Setelah Menara Elizabeth dibuka kembali, diharapkan akan ada lebih banyak kapasitas bagi pengunjung untuk melakukan tur ke menara itu. Namun, menurut pernyataan House of Commons, sampai saat ini belum ada perkiraan perinci tentang berapa banyak orang yang akan dapat mengunjungi menara itu.




(miq/miq) Next Article Inspiratif! Dari Jual Koran, Wanita Ini Beli Rumah Rp2,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular