
Buka-Bukaan Najeela Shihab Soal Bisnis Sekolah Mahal
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
07 July 2019 19:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai pemerhati pendidikan sekaligus pendiri sekolah Cikal, Najeela Shihab menjelaskan panjang lebar soal biaya yang dinilai mahal untuk sekolah-sekolah standar internasional yang kini sedang jadi tren.
Cikal, sekolah yang ia dirikan, juga masuk dalam jajaran sekolah mahal yang ada di Jakarta. Biaya untuk masuk sekolah tersebut bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Sekolah mahal ini memang sedang membanjiri kota besar, terutama Jakarta. Meski begitu, Najeela menegaskan membangun bisnis sekolah tidak bisa sembarangan.
Ia mengatakan bahwa bisnis pendidikan adalah bisnis kepercayaan, maka sekalinya dipercaya maka image itu akan melekat pada lembaganya. "Jadi yang benar pendidikan adalah bisnis kepercayaan. Bila dapat dipercaya maka image itu akan melekat pada lembaganya," kata Najelaa kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/7/2019).
Jika image sekolah sudah terbentuk, sekolah tidak perlu mencari siswa. Tetapi orang tua lah yang berbondong-bondong mencari lembaga tersebut.
Untung Bangun Sekolah Mahal
Menjadi pertanyaan soal mendirikan sekolah standar internasional dengan biaya masuk yang mahal, apakah bisa menjadi bisnis yang mendatangkan keuntungan setimpal?
Najelaa menjawab bahwa itu tergantung dengan manajemen sekolahnya. Namun menurutnya, alangkah baik untuk tidak melihat sekolah sebagai bisnis semata yang menguntungkan di balik biayanya yang selangit.
Sebab, katanya, sekolah adalah lembaga pendidikan dan menjadi tolak ukur keberhasilan siswanya. "Tergantung, kalau itu yayasan mungkin bisa jadi. Kalau saya bilang banyak lahan bisnis lain yang lebih menguntungkan. Jadi kalau memang niat bisnis jangan bikin sekolah. Sekolah harus bisa mengembangkan biaya, aturan dan regulasi," kata dia.
Ia pun bercerita, untuk sekolah Cikal yang ia dirikan, sebagian besar dialokasikan untuk sumber daya pengajar yang berkualitas.
"Sebenarnya untuk biaya mahal mungkin karena riset kurikulum internasional. Tapi saya tidak bisa cerita dalam konteks yang lebih luas karena kalau di Cikal sendiri, cost yang paling utama adalah human resources atau gaji guru," ungkap dia.
Menurutnya, sebagai lembaga yang menyediakan jasa pendidikan, sekolah seharusnya mengutamakan kualitas orang-orang yang memberikan jasa. Untuk menghasilkan sumber daya yang berkompeten, diperlukan juga biaya yang tidak sedikit.
Tidaklah heran, untuk mendapatkan kualitas terbaik tentu harus menciptakan lingkungan kerja yang baik juga. Hal itu bisa lewat pengembangan diri guru-guru, profesional, dan training. Serta berbagai pelatihan agar bisa menyampaikan kurikulum dengan kualitas baik.
Selain itu, tentunya adalah penyediaan fasilitas sekolah yang membuat anak atau peserta didik tetap merasa nyaman di sekolah.
Dia juga mengatakan bahwa orangtua harus melihat sendiri apakah sekolah yang mereka pilih berkualitas baik atau buruk melalui beberapa survei. Jangan berpatokan dari materi atau biaya yang mahal saja.
Dia menuturkan bahwa lihatlah kebutuhan serta tujuan yang diinginkan orang tua untuk si anak.
Simak video fasilitas di sekolah-sekolah mahal di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Rp 2 Juta Sampai Rp 15 Juta, Mahalnya Biaya PAUD Zaman Now
Cikal, sekolah yang ia dirikan, juga masuk dalam jajaran sekolah mahal yang ada di Jakarta. Biaya untuk masuk sekolah tersebut bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Sekolah mahal ini memang sedang membanjiri kota besar, terutama Jakarta. Meski begitu, Najeela menegaskan membangun bisnis sekolah tidak bisa sembarangan.
Ia mengatakan bahwa bisnis pendidikan adalah bisnis kepercayaan, maka sekalinya dipercaya maka image itu akan melekat pada lembaganya. "Jadi yang benar pendidikan adalah bisnis kepercayaan. Bila dapat dipercaya maka image itu akan melekat pada lembaganya," kata Najelaa kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/7/2019).
Jika image sekolah sudah terbentuk, sekolah tidak perlu mencari siswa. Tetapi orang tua lah yang berbondong-bondong mencari lembaga tersebut.
Untung Bangun Sekolah Mahal
Menjadi pertanyaan soal mendirikan sekolah standar internasional dengan biaya masuk yang mahal, apakah bisa menjadi bisnis yang mendatangkan keuntungan setimpal?
Najelaa menjawab bahwa itu tergantung dengan manajemen sekolahnya. Namun menurutnya, alangkah baik untuk tidak melihat sekolah sebagai bisnis semata yang menguntungkan di balik biayanya yang selangit.
Sebab, katanya, sekolah adalah lembaga pendidikan dan menjadi tolak ukur keberhasilan siswanya. "Tergantung, kalau itu yayasan mungkin bisa jadi. Kalau saya bilang banyak lahan bisnis lain yang lebih menguntungkan. Jadi kalau memang niat bisnis jangan bikin sekolah. Sekolah harus bisa mengembangkan biaya, aturan dan regulasi," kata dia.
![]() |
Ia pun bercerita, untuk sekolah Cikal yang ia dirikan, sebagian besar dialokasikan untuk sumber daya pengajar yang berkualitas.
"Sebenarnya untuk biaya mahal mungkin karena riset kurikulum internasional. Tapi saya tidak bisa cerita dalam konteks yang lebih luas karena kalau di Cikal sendiri, cost yang paling utama adalah human resources atau gaji guru," ungkap dia.
Menurutnya, sebagai lembaga yang menyediakan jasa pendidikan, sekolah seharusnya mengutamakan kualitas orang-orang yang memberikan jasa. Untuk menghasilkan sumber daya yang berkompeten, diperlukan juga biaya yang tidak sedikit.
Tidaklah heran, untuk mendapatkan kualitas terbaik tentu harus menciptakan lingkungan kerja yang baik juga. Hal itu bisa lewat pengembangan diri guru-guru, profesional, dan training. Serta berbagai pelatihan agar bisa menyampaikan kurikulum dengan kualitas baik.
Selain itu, tentunya adalah penyediaan fasilitas sekolah yang membuat anak atau peserta didik tetap merasa nyaman di sekolah.
Dia juga mengatakan bahwa orangtua harus melihat sendiri apakah sekolah yang mereka pilih berkualitas baik atau buruk melalui beberapa survei. Jangan berpatokan dari materi atau biaya yang mahal saja.
Dia menuturkan bahwa lihatlah kebutuhan serta tujuan yang diinginkan orang tua untuk si anak.
Simak video fasilitas di sekolah-sekolah mahal di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Rp 2 Juta Sampai Rp 15 Juta, Mahalnya Biaya PAUD Zaman Now
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular