Seorang peserta dari tim SJTU menyiapkan robotnya saat akan mengikuti pertandingan sepak bola robot dengan tim SPQR saat Turnamen Tianjin RoboCup Asia-Pacifik 2019 di World Intelligent Congress di Tianjin, Cina (17/5/2019). (REUTERS / Jason Lee)
Turnamen sepak bola ini beda dengan yang lain, karena para pemainnya adalah robot-robot. Para ahli-ahli robot antusias mengikuti turnamen yang diadakan setiap tahun ini. (REUTERS/Jason Lee)
Layaknya pertandingan sepak bola pada umunnya, mereka dibagi dua tim dan saling menyerang antar tim. (REUTERS/Jason Lee)
Tak tanggung-tanggung, ada 100 tim dari seluruh dunia mengikuti acara ini. Mereka memperlihatkan ketangkasan robotnya dalam pertandingan ini. (REUTERS/Jason Lee)
Dalam turnamen ini ada enam kategori seperti RoboCupSoccer Humanoid League, RoboCupSoccer Standard Platform, RoboCupSoccer Middle size League, RoboCup@home League, RCAP CoSpace Grand Prix and RCAP CoSpace Rescue. (REUTERS/Jason Lee)
Turnamen ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tianjin dan Konfederasi RoboCup Asia-Pasifik (RCAP), sebuah organisasi akademik internasional yang bertujuan membangun robotika dan pendidikan, penelitian dan industri AL. (REUTERS/Jason Lee)
Kompetisi ini menarik perhatian para sarjana China maupun dunia dalam pengembangan indutri robot di dunia. (REUTERS/Jason Lee)
Menurut survei oleh grup media Dentsu Aegis Network, warga China adalah yang paling optimistis tentang dampak kecerdasan buatan terhadap kehidupan dan pekerjaan mereka. Selama dekade mendatang, hampir dua pertiga responden percaya robotik dan AI akan menciptakan pekerjaan, bukan menghapusnya. (REUTERS/Jason Lee)