
Endorse Video Game, Pria 27 Tahun ini Dibayar Rp 14 M!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 March 2019 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Video game terbaru bernama Apex Legends menciptakan 'kegaduhan' di dunia maya belakangan ini. Dirilis pada tanggal 4 Februari oleh Respawn Entertainment yang merupakan anak usaha dari Electronic Arts, jutaan pemain dari seluruh dunia langsung tancap gas untuk mengunduh dan memainkan video game tersebut.
Dalam waktu 72 jam semenjak diluncurkan, Apex Legends berhasil meraup sebanyak 10 juta pemain. Hingga 11 Februari atau satu minggu setelah diluncurkan, jumlahnya sudah melejit menjadi lebih dari 25 juta pemain. Maju lagi hingga sebulan (4 Maret), Apex Legends sudah dimainkan oleh 50 juta pemain.
Selain karena gameplay yang ciamik, keberhasilan dari Apex Legends tak lepas dari strategi promosi yang efektif, yakni dengan menggunakan streamer terkenal sebagai endorser. Sebagai informasi, streamer merupakan sebutan untuk orang yang melakukan aktivitas streaming alias mempertontonkan permainan video game secara langsung kepada masyarakat luas. Biasanya, platform yang digunakan untuk melakukan aktivitas streaming adalah Twitch.
Electronic Arts menunjuk Tyler 'Ninja' Blevins, seorang streamer berusia 27 tahun asal AS untuk memainkan Apex Legends dalam channel Twitch-nya pada awal peluncuran. Nama Ninja sebelumnya mulai 'meledak' kala ia rutin memainkan video game fenomenal besutan Epic Games, Fortnite.
Untuk hal itu (melakukan streaming Apex Legends), beserta memposting cuitan di Twitter untuk tujuan yang sama (mempromosikan Apex Legends), Ninja memperoleh bayaran sekitar US$ 1 juta, seperti dilansir dari Reuters yang mengutip seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.Nilai tersebut setara dengan Rp 14 miliar jika dihitung menggunakan kurs Rp 14.000/US$.
Besarnya bayaran yang diterima Ninja menunjukkan pola perubahan strategi promosi dari para pembesut video game. Tak lagi mengandalkan iklan dengan biaya mahal di TV, mereka menyasar calon pemain dengan mengontrak streamer favorit mereka untuk memainkan video game yang mereka ciptakan.
Tak heran Jika Ninja menjadi salah satu streamer yang dipilih oleh Electronic Arts yang juga membesut video game FIFA tersebut. Dilansir dari halaman Twitch-nya, Ninja memiliki jumlah pengikut (followers) sebanyak 13,7 juta.
Namun bahkan bagi Ninja yang merupakan salah satu streamer tersukses di dunia tersebut, nilai kontrak senilai US$ 1 juta terbilang besar. Dilansir dari Twitchstats, saat ini Ninja memiliki jumlah subscribers sebanyak 25.782.
Ingat, followers berbeda dengan subscribers. Followers hanyalah orang yang memilih untuk mengikuti akun Twitch tertentu tanpa membayar, sementara untuk menjadi seorang subscriber ada biaya yang harus dikeluarkan, mulai dari US$ 4,99/bulan hingga US$ 24,99/bulan.
Jika dihitung secara sangat konservatif, maka pendapatan Ninja setiap bulannya dari subscribers yang dimiliki adalah senilai US$ 64.326 atau setara dengan Rp 917 juta. Memang, pendapatan tersebut hanya berasal dari subscribers dan dihitung dengan sangat konservatif. Jika pendapatan dari donasi dan iklan dimasukkan, tentu angkanya akan menjadi semakin besar.
Namun, uang senilai US$ 1 juta rasanya tetap menjadi nilai yang besar bagi Ninja. Seperti yang sudah disebutkan di halaman sebelumnya, gameplay yang ciamik juga menjadi faktor penting dari kesuksesan Apex Legends yang memiliki genre battle royale tersebut. Apex Legends bisa dimainkan di PC, PlayStation 4, dan Xbox One. Saat ini, genre battle royale memang sedang populer.
Video game dengan genre battle royale akan menempatkan banyak pemain (baik individu maupun tim) di sebuah map besar. Kemudian, para pemain harus mencari perlengkapan seperti senjata, peluru, pelindung badan, dan healing potion yang diperlukan untuk menjadi pemain atau tim terakhir yang mampu bertahan hidup dan sekaligus memenangkan permainan.
Khusus untuk Apex Legends, permainan ini hanya bisa dimainkan dengan membentuk sebuah tim berisi tiga orang. Bagi gamer yang bermain secara solo alias sendirian, sistem akan mencocokkannya dengan dua pemain lain sehingga tim komplit berisi tiga orang akan terbentuk. Permainan akan dimulai ketika 20 tim sudah berkumpul (60 pemain).
Yang membuat genre battle royale begitu seru untuk dimainkan adalah seiring dengan berjalannya waktu (hitungan menit), bagian dari map yang bisa ditempati oleh pemain akan menyempit. Mau tak mau, pemain akan dipaksa untuk bertarung satu sama lain guna menjadi last man standing.
Sebenarnya, genre battle royale terbilang sesak lantaran sudah dipenuhi oleh begitu banyak nama-nama oke seperti PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), Fortnite, dan Call of Duty: Black Ops 4.
Nah, yang membuat Apex Legends bisa menjadi begitu populer adalah pilihan karakter yang bisa digunakan oleh para pemain atau disebut dengan Legend. Hingga saat ini, terdapat 8 Legend yang bisa dipilih oleh pemain, di mana setiap Legend memiliki kemampuan uniknya masing-masing.
Sebagai contoh, Legend bernama Bloodhound bisa menunjukkan musuh dan perangkap yang ada di sekitarnya. Kemudian, Legend bernama Gibraltar bisa memunculkan sebuah perisai yang akan melindungi tim dari serangan lawan. Ada pula Legend yang bisa mengembalikan darah dari teman setim, Lifeline namanya. Setiap kemampuan unik yang ada harus disenergikan untuk bisa memenangkan permainan.
Oh ya, ada satu hal lagi yang membuat Apex Legends benar-benar ‘meledak’, yakni video game ini gratis untuk dimainkan. Berbeda dengan PUBG yang membuat kita harus merogoh kocek terlebih dulu sebelum bisa bermain (US$ 29,99), Apex Legends bisa dimainkan tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Mengenal Twitch, Platform yang Bisa Buat Gamer Jadi Miliarder
Dalam waktu 72 jam semenjak diluncurkan, Apex Legends berhasil meraup sebanyak 10 juta pemain. Hingga 11 Februari atau satu minggu setelah diluncurkan, jumlahnya sudah melejit menjadi lebih dari 25 juta pemain. Maju lagi hingga sebulan (4 Maret), Apex Legends sudah dimainkan oleh 50 juta pemain.
Selain karena gameplay yang ciamik, keberhasilan dari Apex Legends tak lepas dari strategi promosi yang efektif, yakni dengan menggunakan streamer terkenal sebagai endorser. Sebagai informasi, streamer merupakan sebutan untuk orang yang melakukan aktivitas streaming alias mempertontonkan permainan video game secara langsung kepada masyarakat luas. Biasanya, platform yang digunakan untuk melakukan aktivitas streaming adalah Twitch.
Untuk hal itu (melakukan streaming Apex Legends), beserta memposting cuitan di Twitter untuk tujuan yang sama (mempromosikan Apex Legends), Ninja memperoleh bayaran sekitar US$ 1 juta, seperti dilansir dari Reuters yang mengutip seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.Nilai tersebut setara dengan Rp 14 miliar jika dihitung menggunakan kurs Rp 14.000/US$.
![]() |
Besarnya bayaran yang diterima Ninja menunjukkan pola perubahan strategi promosi dari para pembesut video game. Tak lagi mengandalkan iklan dengan biaya mahal di TV, mereka menyasar calon pemain dengan mengontrak streamer favorit mereka untuk memainkan video game yang mereka ciptakan.
Tak heran Jika Ninja menjadi salah satu streamer yang dipilih oleh Electronic Arts yang juga membesut video game FIFA tersebut. Dilansir dari halaman Twitch-nya, Ninja memiliki jumlah pengikut (followers) sebanyak 13,7 juta.
Namun bahkan bagi Ninja yang merupakan salah satu streamer tersukses di dunia tersebut, nilai kontrak senilai US$ 1 juta terbilang besar. Dilansir dari Twitchstats, saat ini Ninja memiliki jumlah subscribers sebanyak 25.782.
Ingat, followers berbeda dengan subscribers. Followers hanyalah orang yang memilih untuk mengikuti akun Twitch tertentu tanpa membayar, sementara untuk menjadi seorang subscriber ada biaya yang harus dikeluarkan, mulai dari US$ 4,99/bulan hingga US$ 24,99/bulan.
Jika dihitung secara sangat konservatif, maka pendapatan Ninja setiap bulannya dari subscribers yang dimiliki adalah senilai US$ 64.326 atau setara dengan Rp 917 juta. Memang, pendapatan tersebut hanya berasal dari subscribers dan dihitung dengan sangat konservatif. Jika pendapatan dari donasi dan iklan dimasukkan, tentu angkanya akan menjadi semakin besar.
Namun, uang senilai US$ 1 juta rasanya tetap menjadi nilai yang besar bagi Ninja. Seperti yang sudah disebutkan di halaman sebelumnya, gameplay yang ciamik juga menjadi faktor penting dari kesuksesan Apex Legends yang memiliki genre battle royale tersebut. Apex Legends bisa dimainkan di PC, PlayStation 4, dan Xbox One. Saat ini, genre battle royale memang sedang populer.
Video game dengan genre battle royale akan menempatkan banyak pemain (baik individu maupun tim) di sebuah map besar. Kemudian, para pemain harus mencari perlengkapan seperti senjata, peluru, pelindung badan, dan healing potion yang diperlukan untuk menjadi pemain atau tim terakhir yang mampu bertahan hidup dan sekaligus memenangkan permainan.
Khusus untuk Apex Legends, permainan ini hanya bisa dimainkan dengan membentuk sebuah tim berisi tiga orang. Bagi gamer yang bermain secara solo alias sendirian, sistem akan mencocokkannya dengan dua pemain lain sehingga tim komplit berisi tiga orang akan terbentuk. Permainan akan dimulai ketika 20 tim sudah berkumpul (60 pemain).
Yang membuat genre battle royale begitu seru untuk dimainkan adalah seiring dengan berjalannya waktu (hitungan menit), bagian dari map yang bisa ditempati oleh pemain akan menyempit. Mau tak mau, pemain akan dipaksa untuk bertarung satu sama lain guna menjadi last man standing.
Sebenarnya, genre battle royale terbilang sesak lantaran sudah dipenuhi oleh begitu banyak nama-nama oke seperti PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), Fortnite, dan Call of Duty: Black Ops 4.
Nah, yang membuat Apex Legends bisa menjadi begitu populer adalah pilihan karakter yang bisa digunakan oleh para pemain atau disebut dengan Legend. Hingga saat ini, terdapat 8 Legend yang bisa dipilih oleh pemain, di mana setiap Legend memiliki kemampuan uniknya masing-masing.
Sebagai contoh, Legend bernama Bloodhound bisa menunjukkan musuh dan perangkap yang ada di sekitarnya. Kemudian, Legend bernama Gibraltar bisa memunculkan sebuah perisai yang akan melindungi tim dari serangan lawan. Ada pula Legend yang bisa mengembalikan darah dari teman setim, Lifeline namanya. Setiap kemampuan unik yang ada harus disenergikan untuk bisa memenangkan permainan.
Oh ya, ada satu hal lagi yang membuat Apex Legends benar-benar ‘meledak’, yakni video game ini gratis untuk dimainkan. Berbeda dengan PUBG yang membuat kita harus merogoh kocek terlebih dulu sebelum bisa bermain (US$ 29,99), Apex Legends bisa dimainkan tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Mengenal Twitch, Platform yang Bisa Buat Gamer Jadi Miliarder
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular