
Bursa Transfer Pemain Liga Premier Inggris Loyo di Januari
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 February 2019 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa transfer pemain di musim tengah sepak bola Eropa harus berakhir dengan kurangnya kesepakatan-kesepakatan. Ini membuat musim 2018/2019 mencatatkan pengeluaran terendah untuk klub Liga Premier Inggris sejak 2012.
Dilansir dari CNBC International, Sabtu (2/2/2019), pengeluaran untuk transfer pemain klub Liga Premier turun menjadi £ 180 juta (US$ 235,7 juta) pada Januari. Ini adalah kali pertama penurunan secara year on year terjadi sejak 2011-2012 dalam pengeluaran transfer dari 20 klub top Inggris selama sebulan. Secara total, pengeluaran turun sampai £ 250 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, ketika kesepakatan pra-musim 2018 diperhitungkan, pengeluaran bersih untuk keseluruhan musim 2018-2019 mencapai rekor tertinggi sekitar £ 1,4 miliar. Angka itu menjadi pengeluaran tertinggi kedua, setelah rekor pengeluaran sebesar £ 1,9 miliar pada 2017-2018. Pengeluaran transfer bersih (pembelian pemain dikurangi penjualan pemain) juga merupakan rekor, diperkirakan mencapai £ 905 juta pada 2018-2019.
Lebih dari setengah tim di liga memilih untuk tidak menghabiskan uang pada Januari dan sebagai gantinya tetap dengan skuad yang mereka miliki selama sisa musim ini. Hal itu terlepas dari siklus tiga tahun berikutnya dari hak siar global mulai Agustus 2019 yang menunjukkan sedikit peningkatan pada kesepakatan saat ini.
"Ketika kami mendekati fase penentuan musim ini, pengeluaran transfer klub Liga Premier Januari relatif diredam dibandingkan dengan apa yang telah kami lihat di tahun-tahun sebelumnya," kata Direktur Deloitte Sports Business Group Tim Bridge, setelah menganalisis pengeluaran Januari.
Newcastle United mungkin secara mengejutkan menjadi pembelanja terbesar ketika mencapai batas waktu, saat membayar £ 20 juta kepada tim Major League Soccer (MLS) Atlanta untuk membeli striker asal Paraguay, Miguel Almiron.
Ketika penandatanganan jual-beli pemain diteken, klub North-East yang bagian dari kerajaan bisnis pemilik Sports Direct, Mike Ashley ini memecahkan rekor transfer untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, ketika kala itu klub membeli mantan striker Inggris Michael Owen dari Real Madrid.
Adapun, Chelsea menghabiskan paling banyak untuk membeli satu pemain dalam sebulan terakhir. The Blues mengeluarkan £ 57,6 juta sebagai modal membeli gelandang tengah Borussia Dortmund, Christian Pulisic, hanya untuk meminjamkan pemain internasional Amerika itu kembali ke klub Bundesliga Jerman untuk sisa musim ini.
Tren yang sedang berlangsung ini mencerminkan fakta bahwa Liga Premier adalah importir tertinggi di dunia untuk para pemainnya, dan klub-klubnya memprioritaskan kinerja di lapangan sebelum memaksimalkan keuntungan dari jual-beli pemain, yang akhir-akhir ini telah menjadi komponen kunci dari model bisnis klub di sebagian besar liga lainnya.
"Dari total pengeluaran Liga Premier pada 2018-2019, 72% terkait dengan pemain yang diperoleh dari luar negeri, dan klub juga semakin mencari pengaturan pinjaman dengan opsi 'to buy to try' sekaliguas melindungi diri dari biaya transfer berlebihan pada pemain Liga Premier yang belum terbukti," pungkas Bridge.
(dru) Next Article Premier League Boikot Media Sosial, Ini Penyebabnya!
Dilansir dari CNBC International, Sabtu (2/2/2019), pengeluaran untuk transfer pemain klub Liga Premier turun menjadi £ 180 juta (US$ 235,7 juta) pada Januari. Ini adalah kali pertama penurunan secara year on year terjadi sejak 2011-2012 dalam pengeluaran transfer dari 20 klub top Inggris selama sebulan. Secara total, pengeluaran turun sampai £ 250 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, ketika kesepakatan pra-musim 2018 diperhitungkan, pengeluaran bersih untuk keseluruhan musim 2018-2019 mencapai rekor tertinggi sekitar £ 1,4 miliar. Angka itu menjadi pengeluaran tertinggi kedua, setelah rekor pengeluaran sebesar £ 1,9 miliar pada 2017-2018. Pengeluaran transfer bersih (pembelian pemain dikurangi penjualan pemain) juga merupakan rekor, diperkirakan mencapai £ 905 juta pada 2018-2019.
"Ketika kami mendekati fase penentuan musim ini, pengeluaran transfer klub Liga Premier Januari relatif diredam dibandingkan dengan apa yang telah kami lihat di tahun-tahun sebelumnya," kata Direktur Deloitte Sports Business Group Tim Bridge, setelah menganalisis pengeluaran Januari.
Newcastle United mungkin secara mengejutkan menjadi pembelanja terbesar ketika mencapai batas waktu, saat membayar £ 20 juta kepada tim Major League Soccer (MLS) Atlanta untuk membeli striker asal Paraguay, Miguel Almiron.
Ketika penandatanganan jual-beli pemain diteken, klub North-East yang bagian dari kerajaan bisnis pemilik Sports Direct, Mike Ashley ini memecahkan rekor transfer untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, ketika kala itu klub membeli mantan striker Inggris Michael Owen dari Real Madrid.
Adapun, Chelsea menghabiskan paling banyak untuk membeli satu pemain dalam sebulan terakhir. The Blues mengeluarkan £ 57,6 juta sebagai modal membeli gelandang tengah Borussia Dortmund, Christian Pulisic, hanya untuk meminjamkan pemain internasional Amerika itu kembali ke klub Bundesliga Jerman untuk sisa musim ini.
Tren yang sedang berlangsung ini mencerminkan fakta bahwa Liga Premier adalah importir tertinggi di dunia untuk para pemainnya, dan klub-klubnya memprioritaskan kinerja di lapangan sebelum memaksimalkan keuntungan dari jual-beli pemain, yang akhir-akhir ini telah menjadi komponen kunci dari model bisnis klub di sebagian besar liga lainnya.
"Dari total pengeluaran Liga Premier pada 2018-2019, 72% terkait dengan pemain yang diperoleh dari luar negeri, dan klub juga semakin mencari pengaturan pinjaman dengan opsi 'to buy to try' sekaliguas melindungi diri dari biaya transfer berlebihan pada pemain Liga Premier yang belum terbukti," pungkas Bridge.
(dru) Next Article Premier League Boikot Media Sosial, Ini Penyebabnya!
Most Popular