
Catat! Pekerjan Ini Paling Prospektif di Masa Depan
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 July 2018 18:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Tipe pekerjaan kreatif telah sejak lama dianggap tidak memiliki masa depan karena tidak ada karir yang stabil dan gaji yang menjanjikan. Namun sebenarlah hal ini akan berubah karena munculnya otomatisasi yang mengacaukan pekerjaan.
Pendapat tersebut disampaikan oleh Yuval Harari, sejarawan Israel yang bukunya telah direkomendasikan orang-orang tenar mulai dari Barack Obama hingga Bill Gates.
Berbicara kepada CNBC, Harari mengatakan keyakinannya bahwa teknologi baru akan menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan dalam waktu dekat. Namun, dia memperkirakan orang yang bekerja di dunia kreatif akan memiliki masa depan karena tak bisa ditiru robot.
"Sangat pasti bahwa banyak pekerjaan akan hilang, terutama yang lebih monoton atau berulang," kata Harari kepada kepada CNBC bulan ini di Asian Insight Conference DBS 2018.
"Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi lebih aman, setidaknya dalam jangka pendek," katanya.
Studi Harari selama 25 tahun tentang manusia telah menghasilkan dua buku terlaris, keduanya telah muncul di daftar bacaan musim panas Bill Gates. Debutnya, 'Sapiens'," berpusat pada sejarah umat manusia, sementara sekuelnya, 'Homo Deus', mengeksplorasi prospek kemanusiaan di masa depan.
Berdasarkan penelitiannya, dia mengatakan 'tidak ada yang salah' dalam menyingkirkan pekerjaan yang berulang, membosankan dan mengganggu. Dia pun mendukung hal itu. Namun dia memperingatkan akan kemunculan 'kelas yang tidak berguna' (mereka kehilangan pekerjaan karena tidak terpakai lagi.
"Apa yang kita perlu benar-benar lindungi bukan pekerjaan, tapi manusia itu," kata Harari. "Saya pikir ada bahaya besar munculnya kelas yang tidak berguna bukan karena kehilangan pekerjaan mutlak, tetapi karena mereka kesulitan dalam pelatihan ulang dan menciptakan kembali dirimu sendiri."
"Bagaimana Anda menemukan kembali diri Anda pada usia 50 tahun? Itu tidak mustahil, tetapi itu sangat sulit: menuntut banyak dari Anda dan juga pemerintah, yang harus mendukung Anda dan melatih Anda."
Analis setuju bahwa kemajuan teknis dalam ruang otomatisasi yang ada pada artificial intellegence dan robot akan menyebabkan hilangnya pekerjaan di tahun-tahun mendatang. Namun, masih ada ketidakpastian besar dalam hal gangguan itu.
Sebagai contoh, perusahaan konsultan McKinsey memperkirakan akan ada 400 juta hingga 800 juta orang yang kehilangan pekerjaan pada 2030. Sementara Organisation for Economic Co-operation and Development memprediksi ada 14% tenaga kerja yang tak akan lagi digunakan di negara maju.
(roy/roy) Next Article WIR Group Terus Kembangkan Bisnis Digital Reality
Pendapat tersebut disampaikan oleh Yuval Harari, sejarawan Israel yang bukunya telah direkomendasikan orang-orang tenar mulai dari Barack Obama hingga Bill Gates.
"Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi lebih aman, setidaknya dalam jangka pendek," katanya.
Studi Harari selama 25 tahun tentang manusia telah menghasilkan dua buku terlaris, keduanya telah muncul di daftar bacaan musim panas Bill Gates. Debutnya, 'Sapiens'," berpusat pada sejarah umat manusia, sementara sekuelnya, 'Homo Deus', mengeksplorasi prospek kemanusiaan di masa depan.
Berdasarkan penelitiannya, dia mengatakan 'tidak ada yang salah' dalam menyingkirkan pekerjaan yang berulang, membosankan dan mengganggu. Dia pun mendukung hal itu. Namun dia memperingatkan akan kemunculan 'kelas yang tidak berguna' (mereka kehilangan pekerjaan karena tidak terpakai lagi.
"Apa yang kita perlu benar-benar lindungi bukan pekerjaan, tapi manusia itu," kata Harari. "Saya pikir ada bahaya besar munculnya kelas yang tidak berguna bukan karena kehilangan pekerjaan mutlak, tetapi karena mereka kesulitan dalam pelatihan ulang dan menciptakan kembali dirimu sendiri."
"Bagaimana Anda menemukan kembali diri Anda pada usia 50 tahun? Itu tidak mustahil, tetapi itu sangat sulit: menuntut banyak dari Anda dan juga pemerintah, yang harus mendukung Anda dan melatih Anda."
Analis setuju bahwa kemajuan teknis dalam ruang otomatisasi yang ada pada artificial intellegence dan robot akan menyebabkan hilangnya pekerjaan di tahun-tahun mendatang. Namun, masih ada ketidakpastian besar dalam hal gangguan itu.
Sebagai contoh, perusahaan konsultan McKinsey memperkirakan akan ada 400 juta hingga 800 juta orang yang kehilangan pekerjaan pada 2030. Sementara Organisation for Economic Co-operation and Development memprediksi ada 14% tenaga kerja yang tak akan lagi digunakan di negara maju.
(roy/roy) Next Article WIR Group Terus Kembangkan Bisnis Digital Reality
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular