Curhat Para Hijabers Cantik yang Keluhkan Kenaikan Dolar

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
02 June 2018 13:35
Kenaikan dolar AS terhadap rupiah bikin biaya bahan baku, harga produksi naik dan produksi pabrik turun.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah masih melambung tinggi hampir Rp 14 ribu/US$. Para hijabers muda pun terutama yang memiliki bisnis turut mengeluhkan hal ini.

Seperti yang diakui oleh desainer sekaligus pengusaha travel umrah, Lulu Elhasbu. Hijabers muda pendiri management model muslimah Zaura itu mengatakan bahwa kenaikan dolar sangat mempengaruhi bisnisnya.

[Gambas:Video CNBC]

"Ini bukan hanya ke travel doang sih bahkan ke bisnis lain juga. Kalau sudah ngomongin dolar naik ini dahi mengernyit langsung, dari fashion juga pasti harga bahan naik, harga produksi naik, bahkan dari pabrik turun produksinya," aku Lulu Elhasbu saat berbincang dengan CNBC Indonesia di acara 'Wardah Berbagi Senyum Kebaikan', TMII, Jakarta Timur.

Untuk mengatasinya terutama usaha travel umrah, waktu pendaftaran umrah tidak jauh dari keberangkatan. Ia tidak ingin mengambil risiko dengan naik-turun dolar yang tak bisa diprediksi.

Tak hanya Lulu Elhasbu, desainer Ghaida Tsurayya juga mengakui kalau dolar mempengaruhi kenaikan harga kain. Putri dari Aa Gym itu mengatakan naiknya harga kain walau tidak signifikan namun tetap terasa karena jumlah produksinya banyak. Maka dari itu, ia berharap dolar bisa kembali stabil.

Desainer Dian Pelangi pun memaparkan hal serupa. Menurutnya, dolar memang mempengaruhi bisnisnya di bidang fashion. Ia merasa belakangan daya beli masyarakat menjadi turun. Di sisi lain, desainer 27 tahun ini lebih mengeluhkan kenaikan dolar sebagai perempuan yang gemar traveling.

"Aku kalau pergi keluar (negeri) juga biasa dari tabungan sendiri, jadi terasa impeknya karena sering traveling. Belum lagi receh-receh dolar jadi semakin nggak bisa dipakai," ujar Dian.

Selebgram cantik Mega Iskanti setuju dengan Dian Pelangi. Sebagai wanita yang juga hobi berwisata ke luar negeri, Mega Iskanti menuturkan bahwa dolar sangat mempengaruhi perjalanannya. Pengeluaran menjadi lebih besar baik untuk pembelian tiket pesawat hingga belanja di luar negeri.

Wanita lulusan Universitas Padjajaran itu juga menuturkan kalau dolar tak hanya mempengaruhi dirinya sebagai wisatawan tapi juga pedagang. Harga kain mengalami peningkatan karena pengaruh dolar.

"Untuk traveling mempengaruhi banget, kemarin sempat ke AS itu benar-benar kerasa banget sebagai wisawatan dengan kurs kita cukup rendah. Makan segala mahal, jajan mahal. Pas dolar rendah murahan belanja di Amerika tapi kalau sekarang murahan di Indonesia dibanding belanja di sana. Jadi untuk traveling sangat mempengaruhi, kita harus saving lebih banyak. Buat dagang juga naik, bahan baku kan ambil dari luar naik sehingga mempengaruhi penjualan," curhat wanita yang juga menjadi spokesperson Wardah itu.


(roy/roy) Next Article Keseruan dan Antusiasme Hijabers saat Berkegiatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular