
Internasional
Kereta Romantis Eastern Express Turki Curi Hati Milenial
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 May 2018 07:45

Kars, CNBC Indonesia - Emre melamar kekasihnya Mine Nur di dalam gerbong berhiaskan lilin di Eastern Express, sebuah perjalanan kereta berjarak ribuan kilometer melintasi bagian timur Turki yang menurutnya menjadi awal sempurna untuk kehidupan baru mereka.
"Kami suka jalan-jalan, jadi ini sangat cocok untuk kami. Ini adalah gambaran pendek dari perjalanan seumur hidup kami berdua," kata Emre, yang akhirnya melamar setelah berpacaran selama dua tahun.
Mine Nur pun menerimanya.
Sampai beberapa tahun lalu, memilih perjalanan kereta selama 24 jam dengan jarak 1.365 kilometer ketimbang pesawat yang hanya memakan waktu sekitar satu jam, akan dianggap sebagai hal gila, meskipun harganya sangat murah yaitu hanya 45 lira (US$ 11 atau senilai Rp 152.361).
Semuanya berubah ketika sekelompok wisatawan muda Turki memilih mengesampingkan kecepatan dan memesan gerbong dengan tempat tidur di kereta itu. Seperti kebanyakan milenial, mereka pun membagikan pengalaman itu di media sosial.
Sejak itu, kereta menjadi tempat bersenang-senang, berpetualang, bersosialisasi dan memperoleh pengalaman baru, dilansir dari Reuters, Minggu (6/5/2018).
"Tentu saja tren ini menarik perhatian di Instagram, beberapa postingan mendorong kami untuk melakukannya," kata Nurcan Guner, yang menggunakan kereta dengan teman baiknya sembari mengenakan piyama dan kaos kaki kembar khusus dipilih untuk perjalanan itu.
Permintaan meningkat
Sekarang, tiket kereta selalu habis sehari sebelum dijual, meskipun jumlah gerbongnya sudah dilipatgandakan dari lima menjadi 11. Hal yang belum berubah adalah santainya kecepatan kereta saat melewati daerah pedalaman di timur Turki.
Eastern Express berangkat setiap hari dari Ibukota Ankara ke Kars, di dekat perbatasan Armenia. Kereta itu melewati provinsi-provinsi Anatolia, seperti Kayseri, Sivas, Erzincan dan Erzurum sebelum sampai di tujuan dalam waktu 24 jam dan 30 menit.
Di perjalanan, kereta itu akan melintasi perkebunan, bukit dan hutan, menyeberangi sungai berhiaskan salju yang meleleh karena sinar musim semi dan melewati terowongan panjang di tengah-tengah pegunungan.
Di tahun 2017, sekitar 300.000 orang melakukan perjalanan ini, meningkat 40% dari tahun sebelumnya.
Eastern Express menghadirkan gerbong berisi kursi dan tempat tidur dengan toilet, kulkas mini, dan meja.
Selain masyarakat lokal yang tertarik dengan tarif murah, dan menggunakan kereta untuk jarak pendek antarstasiun, sebagian besar penumpangnya adalah orang-orang dari berbagai sudut Turki yang bepergian dari Ankara ke Kars atau sebaliknya.
Seraya referensi di media sosial tentang perjalanan kereta itu semakin menjamur, beberapa ritual pun muncul bagi para pejalan.
Sekarang lazim rasanya melihat seseorang berfoto sembari membawa papan yang menunjukkan rute di dalam gerbong, mendekorasi kompartemen dengan lampu Natal, lilin dan balon, menyelenggarakan pesta bersar di kompartemen yang sebenarnya hanya didesain untuk empat orang, mengambil foto bersama dan turun di beberapa pemberhentian kereta untuk menari di peronnya.
Burcu Yilmaz, teknisi medis berusia 37 tahun, memutuskan untuk melakukan perjalanan itu setelah melihat foto-foto yang dibagikan di media sosial.
Ia susah payah mendapatkan tiket tetapi akhirnya bisa naik mendapatkan tempat di kereta dengan tiga orang temannya.
"Pengalaman yang sangat berkesan," katanya. "Kesempatan yang luar biasa untuk bertemu orang-orang baru, mengadakan pesta di kompartemen. Anda tidak bisa melakukan ini jika bepergian dengan transportasi lain."
Namun, tidak semua orang bisa melakukan perjalanan impian itu. Seorang mahasiswa bernama Sinan, yang mendekorasi gerbong dengan lilin dan lampu warna-warni untuk pacarnya, duduk sendirian di ruangan kecil di kereta itu.
"Kami merencanakan perjalanan ini berbulan-bulan lalu, tapi keluarga pacar saya tidak mengizinkannya pergi," katanya. "Saya tidak suka meninggalkan sesuatu begitu saja, jadi saya tetap naik kereta ini."
(prm) Next Article Promo Akhir Tahun KAI, Tiket Kelas Eksekutif Dijual Rp 75.000
"Kami suka jalan-jalan, jadi ini sangat cocok untuk kami. Ini adalah gambaran pendek dari perjalanan seumur hidup kami berdua," kata Emre, yang akhirnya melamar setelah berpacaran selama dua tahun.
Mine Nur pun menerimanya.
![]() |
Sejak itu, kereta menjadi tempat bersenang-senang, berpetualang, bersosialisasi dan memperoleh pengalaman baru, dilansir dari Reuters, Minggu (6/5/2018).
"Tentu saja tren ini menarik perhatian di Instagram, beberapa postingan mendorong kami untuk melakukannya," kata Nurcan Guner, yang menggunakan kereta dengan teman baiknya sembari mengenakan piyama dan kaos kaki kembar khusus dipilih untuk perjalanan itu.
Permintaan meningkat
Sekarang, tiket kereta selalu habis sehari sebelum dijual, meskipun jumlah gerbongnya sudah dilipatgandakan dari lima menjadi 11. Hal yang belum berubah adalah santainya kecepatan kereta saat melewati daerah pedalaman di timur Turki.
![]() |
Di perjalanan, kereta itu akan melintasi perkebunan, bukit dan hutan, menyeberangi sungai berhiaskan salju yang meleleh karena sinar musim semi dan melewati terowongan panjang di tengah-tengah pegunungan.
Di tahun 2017, sekitar 300.000 orang melakukan perjalanan ini, meningkat 40% dari tahun sebelumnya.
Eastern Express menghadirkan gerbong berisi kursi dan tempat tidur dengan toilet, kulkas mini, dan meja.
![]() |
Seraya referensi di media sosial tentang perjalanan kereta itu semakin menjamur, beberapa ritual pun muncul bagi para pejalan.
Sekarang lazim rasanya melihat seseorang berfoto sembari membawa papan yang menunjukkan rute di dalam gerbong, mendekorasi kompartemen dengan lampu Natal, lilin dan balon, menyelenggarakan pesta bersar di kompartemen yang sebenarnya hanya didesain untuk empat orang, mengambil foto bersama dan turun di beberapa pemberhentian kereta untuk menari di peronnya.
Burcu Yilmaz, teknisi medis berusia 37 tahun, memutuskan untuk melakukan perjalanan itu setelah melihat foto-foto yang dibagikan di media sosial.
Ia susah payah mendapatkan tiket tetapi akhirnya bisa naik mendapatkan tempat di kereta dengan tiga orang temannya.
![]() |
Namun, tidak semua orang bisa melakukan perjalanan impian itu. Seorang mahasiswa bernama Sinan, yang mendekorasi gerbong dengan lilin dan lampu warna-warni untuk pacarnya, duduk sendirian di ruangan kecil di kereta itu.
"Kami merencanakan perjalanan ini berbulan-bulan lalu, tapi keluarga pacar saya tidak mengizinkannya pergi," katanya. "Saya tidak suka meninggalkan sesuatu begitu saja, jadi saya tetap naik kereta ini."
(prm) Next Article Promo Akhir Tahun KAI, Tiket Kelas Eksekutif Dijual Rp 75.000
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular