
Pindah ke New York, Grammy Awards Rugi Rp 106 Miliar
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
29 January 2018 12:51

Jakarta, CNBC Indonesia- Ajang penghargaan Grammy Awards selama lebih dari sepuluh tahun belakangan selalu diselenggarakan di Staples Center, Los Angeles. Namun di 2018, Grammy Awards pindah lokasi ke Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat.
Pindah lokasi ke New York, pihak penyelenggara —Recording Academy—, merasa mengalami kerugian. Hal tersebut diungkapkan oleh Neil Portnow selaku Presiden Recording Academy. Ia merasa menggelar Grammy Awards di New York ‘memakan’ biaya yang sangat mahal.
Biaya yang dikeluarkan untuk gelaran di New York lebih mahal US$ 6 juta atau Rp 80 miliar hingga US$ 8 juta atau Rp 106 miliaran bila dibandingkan dengan Los Angeles. Angka tersebut dikeluhkan tim penyelenggara karena berbagai rincian biaya produksi yang jauh lebih mahal daripada Los Angeles.
“Pertunjukan di New York memang bagus tapi ini juga menjadi tantangan buat kita. Semuanya memerlukan biaya lebih banyak di New York, mulai dari fasilitas, panggung, kamar hotel, transportasi, serta biaya umum lainnya,” ujar Ken Ehrlich selaku produser Grammy seperti dilansir dari Variety, Minggu malam waktu setempat, (28/1/2018).
Grammy Awards terakhir digelar di New York pada 2003. Mulai 2004 hingga 2017, ajang pernghargaan tahunan itu selalu diselenggarakan di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat.
Baru di tahun ini, tepat pada perayaan Grammy Awards ke-60, ajang tersebut kembali berpindah ke New York, Amerika Serikat. Dikabarkan, perpindahan lokasi ini setelah belasan tahun di Los Angeles karena permintaan pemerintah kota New York. Beberapa tahun belakang pemerintah New York berusaha menghadirkan kembali Grammy Awards di pusat kota tersebut.
Neil sempat kecewa dengan hal ini mengingat ada janji pemerintah untuk memberikan sponsor sebagai dana tambahan bila Grammy Awards diadakan di New York. Pihak pemerintah menjamin akan melobi pebisnis serta para pemberi sponsor untuk memberikan subsidi demi berlangsungnya Grammy Awards. Neil merasa pemerintah kota New York belum memenuhi janji itu.
(gus/gus) Next Article Tarif Iklan Grammy Awards Capai Rp 29 Miliar untuk 30 Detik
Pindah lokasi ke New York, pihak penyelenggara —Recording Academy—, merasa mengalami kerugian. Hal tersebut diungkapkan oleh Neil Portnow selaku Presiden Recording Academy. Ia merasa menggelar Grammy Awards di New York ‘memakan’ biaya yang sangat mahal.
“Pertunjukan di New York memang bagus tapi ini juga menjadi tantangan buat kita. Semuanya memerlukan biaya lebih banyak di New York, mulai dari fasilitas, panggung, kamar hotel, transportasi, serta biaya umum lainnya,” ujar Ken Ehrlich selaku produser Grammy seperti dilansir dari Variety, Minggu malam waktu setempat, (28/1/2018).
Grammy Awards terakhir digelar di New York pada 2003. Mulai 2004 hingga 2017, ajang pernghargaan tahunan itu selalu diselenggarakan di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat.
Baru di tahun ini, tepat pada perayaan Grammy Awards ke-60, ajang tersebut kembali berpindah ke New York, Amerika Serikat. Dikabarkan, perpindahan lokasi ini setelah belasan tahun di Los Angeles karena permintaan pemerintah kota New York. Beberapa tahun belakang pemerintah New York berusaha menghadirkan kembali Grammy Awards di pusat kota tersebut.
Neil sempat kecewa dengan hal ini mengingat ada janji pemerintah untuk memberikan sponsor sebagai dana tambahan bila Grammy Awards diadakan di New York. Pihak pemerintah menjamin akan melobi pebisnis serta para pemberi sponsor untuk memberikan subsidi demi berlangsungnya Grammy Awards. Neil merasa pemerintah kota New York belum memenuhi janji itu.
(gus/gus) Next Article Tarif Iklan Grammy Awards Capai Rp 29 Miliar untuk 30 Detik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular